PHM Kenalkan Program Petani Maju 4.0 untuk Kemajuan Pemuda

oleh -
Teknik pertanian permakultur diperkenalkan PHM kepada petani Kampung Kamal karena ramah lingkungan dan memperhatikan aspek keberlanjutan

Teknik yang diperkenalkan adalah pertanian permakultur yang ramah lingkungan dan memperhatikan aspek keberlanjutan. Teknik pertanian ini salah satunya menerapkan pemanfaatan bahan dan alat pertanian yang diproduksi sendiri oleh kelompok tani. Saat ini PHM membina 2 kelompok tani yang menguasai pengetahuan bertani dengan teknik permakultur.

Contohnya: limbah pertanian dan peternakan diolah menjadi pupuk organik dan secara mandiri telah mampu diproduksi pupuk cair organik (PCO) hingga 300 liter per bulan. PCO ini juga digunakan untuk pemupukan dalam proses penyemaian tumbuhan langka di greenhouse SPS untuk mendukung program Keaneka Ragaman Hayati. Kelompok petani binaan ini juga dilatih memproduksi media tanam secara mandiri, yang kini mencapai 300 kg per bulan.

“Dari kedua material pendukung tersebut, kelompok tani bisa mendapatkan tambahan penghasilan hingga Rp 9,6 juta per tahun,” ungkap Suripno.

Kelompok petani di Kampung Kamal kini juga memasok kebutuhan sayur mayur dan buah buahan yang mereka hasilkan untuk catering PHM melalui kontraktornya PT Baashitu Boga Service (BBS), perusahaan jasa katering yang melayani PHM di fasilitas SPS. Pengiriman perdana produk pertanian itu berlangsung pada 5 Agustus 2020 lalu.

Dengan demikian kelompok tani kampung Kamal juga ikut mendukung kegiatan operasi perusahaan melalui pasokan buah-buahan dan sayuran seperti; pepaya, nenas, tomat, timun, terong dan lain lain. Terlebih lagi dimasa pandemi ini pasokan sayur dan buah-buahan akan turut meningkatkan imunitas para pekerja PHM untuk kelancaran produksi minyak dan gas di SPS khususnya.Lurah Sanipah, Amir Lutfi, menyambut baik prakarsa PHM membina para pemuda di wilayahnya untuk menjadi petani dan sekaligus membukakan akses untuk pemasaran. “Dengan diizinkan menjadi salah satu pemasok kebutuhan bahan baku makanan bagi perusahaan, para petani mendapat alternatif pemasaran untuk meningkatkan penyerapan hasil panennya,” katanya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.