BorneoFlash.com, NUSANTARA – Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur segera memiliki destinasi wisata edukasi baru, Taman Safari, yang dikembangkan oleh konsorsium pengusaha Garibaldi “Boy” Thohir. Proyek ini direncanakan mulai dibangun pada akhir 2025 dan saat ini sedang dalam tahap desain mendetail yang akan langsung dikonsultasikan dengan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa lahan seluas 225 hektar telah dialokasikan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), tepatnya di belakang kompleks Istana Presiden. “Proyek Taman Safari saat ini berada dalam tahap desain yang sangat krusial. Desainnya sedang disusun dengan cermat dan akan dikonsultasikan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto,” kata Basuki pada Rabu (23/4/2025).
Keterlibatan Presiden dalam proses desain ini menunjukkan pentingnya proyek tersebut dalam visi IKN sebagai Future Smart Forest City.
Taman Safari diharapkan tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga simbol inovasi dan keberlanjutan yang dapat menarik perhatian dunia. Proyek ini melibatkan Taman Safari Indonesia (TSI), yang telah memetakan lokasi sejak Agustus 2024 untuk memastikan kesesuaian dengan ekosistem hutan kota IKN.
Lahan TSI telah dialokasikan untuk Taman Safari di KIPP, tepatnya di belakang kompleks Istana Presiden dan dekat area glamping. Basuki menegaskan bahwa lokasi ini dipilih dari tiga alternatif yang dipertimbangkan. “Lokasi lahan sudah kami alokasikan di KIPP, di belakang Istana Presiden, dekat area glamping. Jadi, lokasi sudah dipilih oleh Taman Safari,” ujarnya.
Pemilihan lokasi ini sangat strategis karena terletak di Wilayah Pengembangan (WP) 1A, yang sudah dilengkapi dengan infrastruktur dasar seperti jalan dan utilitas. Lahan tersebut telah ditinjau bersama tim TSI untuk memastikan kesiapan dan kesesuaian dengan kebutuhan konservasi satwa.
Proyek ini pertama kali diumumkan pada Oktober 2024, ketika Boy dan rekan-rekannya menemui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, untuk menyampaikan minat investasi mereka. “Kami ingin membangun sesuatu yang dapat menarik orang ke IKN, bukan justru orang IKN yang pergi ke luar saat akhir pekan,” kata Boy di Universitas Indonesia, Depok, pada 16 Oktober 2024. (*)