Pelatihan juga merupakan bagian dari pengembangan klaster yang dibentuk KPwBI Balikpapan bekerjasama dengan Pemkot Balikpapan dan Pemkab PPU, salah satunya pengembangan kompetensi petani dan kegiatan pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas produksi cabai dan bawang merah di sepanjang musim.
Secara khusus, pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petani dalam inovasi budidaya ramah lingkungan melalui pemanfataan pestisida nabati dan pupuk yang bersifat organik. Selain itu, petani juga dikenalkan dengan konsep integrated farming antara lahan pertanian dengan pemanfataan limbah peternakan.
Hadir selaku narasumber dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur, Yossita Fiana, SP, MSi. Peserta diberikan pelatihan budidaya holtikultura mulai dari pengenalan benih dan bibit, proses pengelolaan lahan, serta cara pembuatan pupuk dan pestisida nabati.
Selain itu, juga diberikan tips untuk mengatasi serangan hama terutama dalam kondisi iklim yang tidak kondusif terutama hama/penyakit Layu Fusarium atau “moler” serta cabai keriting/cabai mini.
Petani juga diberikan praktek langsung pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan tanaman serai wangi, daun cengkeh, daun sirih dan berbagai daun lainnya.
Bank Indonesia senantiasa berkomitmen melalui kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh pihak terutama pemerintah daerah maupun pihak terkait lainnya untuk melakukan pengembangan klaster cabai dan bawang merah yang akan diarahkan pada keberlanjutan dan peningkatan produktivitas serta peningkatan akses pasar, akses keuangan, penguatan kelembagaan dan program hilirisasi. (*)