Balikpapan Menuju Smart Kelurahan, Data Jadi Senjata Baru Tangani Masalah Warga

oleh -
Penulis: Ardiansyah
Editor: Janif Zulfiqar
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo melakukan pencanangan dan sosialisasi kelurahan cinta statistik 2025, di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, pada hari Rabu (11/6/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo melakukan pencanangan dan sosialisasi kelurahan cinta statistik 2025, di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, pada hari Rabu (11/6/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus menunjukkan komitmennya dalam membangun sistem pemerintahan yang adaptif dan berbasis data. 

 

Melalui pencanangan program “Desa Cantik” (Cinta Statistik) di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Kecamatan Balikpapan Utara, kota ini mengambil langkah konkret menuju kelurahan digital yang siap menjawab kebutuhan warganya.

 

Pencanangan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) ini merupakan yang keempat sejak program diluncurkan pada tahun 2021. Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menekankan bahwa penguatan sistem pendataan di tingkat kelurahan kini menjadi kebutuhan mendesak, bukan sekadar program formalitas.

 

“Perangkatnya sudah kita miliki. Smartphone ada, aplikasinya tersedia, dan setiap kelurahan bisa mulai menyusun monografi wilayahnya sendiri. Tak perlu menunggu pencanangan resmi lagi,” tegas Bagus, saat pencanangan dan sosialisasi kelurahan cinta statistik 2025, di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, pada hari Rabu (11/6/2025).

Melalui aplikasi pendataan digital, berbagai informasi penting dapat dihimpun langsung dari lapangan. Mulai dari jumlah penduduk, kelompok usia seperti Gen Z dan milenial, status pekerjaan, hingga isu kesehatan seperti stunting, demam berdarah, dan tuberkulosis.

 

Menurut Bagus, jika pendataan ini dilakukan secara optimal, aparat kelurahan akan lebih siap merespons persoalan warganya. “Tidak perlu menunggu data dari kementerian atau instansi pusat, kelurahan harus bisa tahu sendiri berapa jumlah kasus stunting, angka kelahiran, atau kondisi infrastruktur seperti jalan rusak dan wilayah rawan banjir,” ujarnya.

 

Pemkot Balikpapan juga berencana membentuk satuan tugas (Satgas) pendataan untuk memastikan kelurahan memiliki petugas penanggung jawab yang mampu mengelola input dan penyimpanan data. Untuk itu, koordinasi telah dilakukan dengan Asisten I dan Dinas Kominfo guna membangun sistem pengawasan dan monitoring yang terintegrasi.

Baca Juga :  Polresta Balikpapan Amankan Sejumlah ABG Yang Aksinya Viral di Media Sosial
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo melakukan pencanangan dan sosialisasi kelurahan cinta statistik 2025, di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, pada hari Rabu (11/6/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo melakukan pencanangan dan sosialisasi kelurahan cinta statistik 2025, di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, pada hari Rabu (11/6/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian

“Kami ingin kelurahan menjadi ujung tombak dalam mewujudkan kota yang sejahtera. Data adalah senjata kita untuk mengambil kebijakan yang cepat, tepat, dan menyentuh langsung kebutuhan warga,” tutur Bagus optimis.

 

Dengan semangat kolaboratif antara Pemkot, BPS, dan aparat kelurahan, Balikpapan kini tengah menyiapkan pondasi menuju pemerintahan berbasis data yang inklusif dan responsif. Program Desa Cantik bukan sekadar proyek statistik, melainkan awal dari transformasi digital menuju kota cerdas berbasis komunitas. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.