BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menegaskan komitmennya dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak usia sekolah hingga masyarakat umum.
Hal ini disampaikan Wakil Wali (Wawali) Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, usai memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman Balai Kota Balikpapan, pada Senin (2/6/2025).
Menurut Bagus, penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi prioritas strategis yang telah dijalankan melalui program-program lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan juga Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan.
“Sejak dari sekolah, nilai-nilai Pancasila sudah kita tanamkan. OPD juga rutin turun ke masyarakat, termasuk lewat kegiatan pendidikan, kesehatan, hingga olahraga. Bahkan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan juga berperan aktif memberikan motivasi dan pemahaman kepada anak-anak,” jelasnya.
Mengusung tema “Pancasila Menuju Indonesia Raya”, peringatan tahun ini menjadi momentum penting untuk menguatkan arah pembangunan bangsa dan daerah.
Menurut Bagus, makna “Indonesia Raya” bukan hanya sekadar simbol kebangsaan, tetapi juga mencerminkan cita-cita bersama menuju kemajuan dan kesejahteraan.
“Kita ingin menjadikan Balikpapan dan Kalimantan Timur sebagai bagian dari Indonesia yang maju dan sejahtera. Semua program dan kebijakan Pemkot harus bermuara pada kemakmuran rakyat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa anggaran daerah setiap tahunnya akan terus diarahkan untuk kepentingan rakyat. “Kita ingin APBD pro-rakyat. Memang masih ada beberapa tantangan, termasuk dalam hal perizinan, tapi itu jadi PR kita bersama. Yang penting, orientasi kita jelas—untuk memberikan kemudahan dan kebaikan bagi warga Balikpapan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota juga mengungkapkan bahwa penguatan pembelajaran Pancasila, khususnya dalam bidang pendidikan karakter. Apalagi Rancangan Peraturan Daerah terkait penguatan nilai pancasila telah digodok.
“Kita dorong agar pendidikan moral seperti dulu seperti Pendidikan Moral Pancasila—bisa dihidupkan kembali, terutama menyangkut perilaku, tata krama, dan aturan. Saat ini Disdikbud sedang merumuskan implementasinya dalam pembelajaran PPKN,” paparnya.
Bagus berharap nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi jargon dalam upacara atau pidato, tetapi benar-benar hadir dalam kehidupan masyarakat dan dalam setiap program pemerintah.
“Ini tidak boleh berhenti di seremoni saja. Pemerintah kota harus memastikan nilai Pancasila hadir dalam setiap program dan kegiatan OPD. Itu bentuk nyata komitmen kita,” tutupnya. (Adv)
