SIT Istiqamah Ubah Sampah Makanan Jadi Sumber Daya Bernilai Lewat Rumah Maggot

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
SIT Istiqamah YPAITB telah menjalankan program Rumah Maggot Sejak 2022. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
SIT Istiqamah YPAITB telah menjalankan program Rumah Maggot Sejak 2022. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Upaya mengatasi persoalan sampah sisa makanan kini menemukan solusi inovatif di lingkungan Sekolah Islam Terpadu (SIT) Istiqamah YPAITB. Sejak 2022, sekolah ini telah menjalankan program Rumah Maggot, sebuah inisiatif pengelolaan sampah organik berbasis biokonversi.

 

Setiap harinya, SIT Istiqamah mampu mengurangi sampah organik sebanyak 80 hingga 100 kilogram melalui sistem ini. Dari proses tersebut, larva maggot yang dihasilkan bisa mencapai 70 kilogram per bulan. Tak hanya mengurai limbah, maggot juga menjadi bahan baku bernilai tinggi untuk berbagai produk seperti pakan ternak, minyak, tepung, bahkan pupuk.

 

“Inisiatif ini lahir dari kepedulian terhadap lingkungan, karena setiap hari sekolah menghasilkan sampah sisa makanan dalam jumlah signifikan. Kami tidak ingin hanya konsumtif, tapi juga bisa memberikan kembali ke alam,” jelas Pembina Rumah Maggot SIT Istiqamah, Nano, pada hari Rabu (23/4/2025).

 

Menurut Nano, tak satupun bagian dari siklus maggot yang terbuang percuma. Limbah hasil budidaya maggot, seperti kotoran larva, dimanfaatkan sebagai pupuk alami untuk tanaman sekolah. Sementara hasil panen larva sebagian besar digunakan untuk keperluan internal, seperti pakan ikan dan tanaman hias.

SIT Istiqamah mampu mengurangi sampah organik sebanyak 80 hingga 100 kilogram melalui sistem ini. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
SIT Istiqamah mampu mengurangi sampah organik sebanyak 80 hingga 100 kilogram melalui sistem ini. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, Rumah Maggot juga menjadi sarana edukasi lingkungan bagi siswa. Dengan pendekatan praktik langsung, siswa belajar mandiri mengenali proses alam dan pentingnya menjaga lingkungan.

 

Dalam jangka panjang, SIT Istiqamah berencana mengembangkan potensi ekonomis dari budidaya maggot. “Kita ingin menjadikan ini sebagai bagian dari pendidikan kewirausahaan di sekolah. Tahun ini, insyaallah kami mulai belajar bagaimana mengelolanya secara bisnis,” tambah Nano.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.