BorneoFlash.com, TANA PASER – Diprediksi dari faktor produksi batubara akan menurun pada tahun 2024 ini. Didasari oleh hal tersebut maka akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang angkanya mencapai 700 pekerja.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Paser Madju Simangungsong yang mengatakan PHK tersebut berasal dari perusahaan kontraktor milik PT Kideco Jaya Agung, pada Senin (11/3/2024).
“Jumlahnya mencapai 700 dari berbagai perusahaan kontraktor, tapi kita (pemerintah daerah) telah bersiap dengan berkonsolidasi dengan pihak perusahaan lainnya,” kata Madju.
Untuk mengatasinya, akan dilakukan konsolidasi yang bertujuan agar perusahaan lain bisa menampung tenaga kerja yang di PHK tersebut.
“PHK ini merupakan hal biasa dalam dunia usaha, terlebih pada perusahaan yang bergerak di sektor tambang batubara dengan produksi bisa naik turun tiap tahunnya,” katanya.
Pada tahun 2023, jumlah produksi pada perusahaan Kideco Jaya Agung mencapai 32 juta ton.
Madju mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan tahun ini, produksi dari Kideco diprediksi akan menurun sekitar 29 juta ton.
Ia juga menyampaikan bahwa langkah Pemerintah Daerah untuk menghadapi PHK yang terjadi diantaranya dengan menggelar banyak pelatihan kompetensi di Balai Latihan Kerja (BLK).
“Yang jelas, jumlah PHK 2024 ini bakal lebih besar dari tahun 2023. Bagi mereka yang tidak bekerja lagi, bisa mencari kompetensi baru di BLK dan menjadi modal untuk berwirausaha ataupun bekerja di sektor usaha bidang lain,” ucap Madju.