Dikutip BorneoFlash.com dari CNBC, Apple belum mengonfirmasi bahwa iPhone barunya akan punya port pengisian daya USB-C, dan tidak menanggapi permintaan komentar, tapi perubahan itu pasti akan terjadi.
Peraturan baru yang disahkan oleh Uni Eropa tahun lalu mewajibkan port USB-C pada smartphone baru pada tahun 2024. Apple tidak mungkin memproduksi model iPhone itu hanya untuk pasar Eropa.
“Jelas, kami harus mematuhinya,” kata Greg Joswiak, kepala Pemasar Apple, pada tahun lalu.
Uni Eropa memperkirakan aturan tersebut dapat menghemat 250 juta euro per tahun bagi orang Eropa untuk pengisi daya. Mereka juga mengatakan pengisi daya lama menghasilkan sekitar 11.000 ton limbah elektronik per tahun di wilayah tersebut.
Apple sebenarnya sempat menentangnya. Dalam surat tahun 2021, Apple mengatakan aturan itu akan menghambat inovasi pengisian daya di masa mendatang, dapat mengharuskannya untuk menghentikan perangkat dari pasar lebih awal, dan dapat membingungkan konsumen.
“Kami khawatir regulasi yang mengamanatkan hanya satu jenis konektor untuk semua perangkat di pasar akan merugikan konsumen Eropa dengan memperlambat pengenalan inovasi yang menguntungkan dalam standar pengisian daya, termasuk yang berkaitan dengan keselamatan dan efisiensi energi,” kata Apple. Tapi karena sudah disahkan, mereka mau tak mau harus mematuhinya.
