Saat ditanya mengapa diadakan di pinggir jalan, Sadri menjawab “agar teman-teman muslimin lainnya tidak perlu merasa sungkan, untuk bertanya tentang masalah-masalah yang mungkin menjadi kendala dalam kehidupannya sehari-hari.”
“Bahkan ada juga teman-teman yang ingin membagikan pengalaman pribadi mereka, agar menjadi pelajaran bagi yang lain agar tidak terjerumus dalam permasalahan yang hampir sama yang dapat berakibat buruk untuk kedepannya” kata Sadri.
Sebut saja Otoy (nama samaran), salah satu followers yang datang ke acara tersebut turut membagikan pengalaman masa lalu yang “penuh dosa” dengan urusan (maaf) kumpul kebo. Dimana pengalaman tersebut turut mempengaruhi kehidupannya saat ini.
Tapi beruntung bagi Otoy bertemu dengan teman-teman dari Yuk Ngopi (salah satu cafe di Ring-Road) yang mengajaknya untuk berubah dan terus membantu dirinya agar tetap di jalur istiqomah hingga saat ini.
“Beruntung saya bertemu teman di cafe Yuk Ngopi, dan dikenalkan dengan Kang Ia dan Cak Wi (mentor) dan lainnya yang sekarang rasanya sudah seperti keluarga. Di Awal masa perubahan diri saya sempat kesusahan, berat mas cobaannya, tapi saya pikir mungkin itulah yang harus saya bayar, karena saya takut apa yang akan saya bawa jika saya meninggal nanti,” ujarnya menjelaskan.
Katro Chapter Balikpapan akan kembali digelar di pertengahan Agustus 2022 ini. “Insyaallah akan kami adakan kembali di pertengahan bulan Agustus ini, mengingat antusias teman-teman yang hadir, mereka merasa senang dan ternyata mengkaji ilmu agama lebih nyaman dengan acara-acara seperti ini,” ucap Sadri.
(BorneoFlash.com/Ardian)