“Strategi lain yang diterapkan untuk mengurangi LPO adalah beberapa pekerjaan dilakukan secara bersamaan, kemudian durasi Kegiatan Pemeliharaan Terencana dioptimalkan seperti di lapangan CPU dan Sisi Nubi dari rencana 5 hari menjadi 2 hari.
Begitu pula di lapangan NPU, durasi kegiatan pun dioptimalkan dari rencana 2 hari menjadi 1 hari. Untuk durasi Kegiatan Pemeliharaan Terencana di lapangan SPU sudah optimal selama 5 hari,” pungkas Krisna.
Sementara itu, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, percepatan Pemeliharaan Terencana yang dilakukan oleh PHM menjadi menjadi sangat penting bagi SKK Migas dalam upaya memenuhi target lifting migas tahun ini.
“Kegiatan Pemeliharaan Terencana dilaksanakan guna memastikan perawatan instalasi berjalan baik untuk memastikan fasilitas produksi yang andal, sehingga gangguan operasi kedepan dapat diminimalisir,” kata Julius.
Ditambahkan Julius, percepatan tersebut juga berdampak pada penghematan biaya operasi sehingga penerimaan negara dapat lebih optimal.
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak Perusahaan PHI yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur.
PHM bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang berkelanjutan dari Kalimantan untuk Indonesia. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.
(BorneoFlash.com/*)