BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud didampingi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Abdulloh beserta sejumlah tim terpadu melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah pasar tradisional dan swalayan pada Rabu (22/12/2021).
Sidak yang digelar tersebut dalam rangka pengawasan pangan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru).
Dari pantauan media ini di lokasi, sidak yang dilaksanakan menyasar tiga tempat. Diantaranya Pasar Klandasan, Lotte Mart, dan Hypermart.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, dari hasil peninjauan secara umum masih aman dan terkendali.
Meskipun kata dia, saat proses peninjauan ditemukan satu produk makanan yang kadaluarsa yakni produk otak-otak.
“Untuk harga juga ada sedikit kenaikan dipenghujung Nataru. Namun secara umum untuk stok Alhamdulillah semua masih ada. Kemudian jika sebelumnya ada kabar minyak goreng langkah, ternyata di beberapa pasar dan supermarket persediaan stok itu masih ada,” ujarnya.
Tak hanya itu dirinya juga berharap seperti produk sosis dan lain sebagainya yang bersifat curah, agar diberikan label tanggal kadaluarsanya.
“Hal ini dilakukan sebagai bentuk identitas dari produk tersebut. Secara umum gak ada masalah dan aman saja, terutama berkaitan dengan stok, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” ucapnya.
Ditempat yang sama terpisah, Selaku Kepala Divisi Manager Hypermart, Andi mengatakan, bahwa produk yang dimaksud itu memiliki masa kadaluarsa yang masih lama.
“Makanya nanti akan kami tempelin masa kadaluarsanya di samping produk itu. Sehingga customer nanti tau bahwa produk itu tidak kadaluarsa dan layak untuk dikonsumsi,” jelasnya.

Sementara itu ditanya mengenai kelayakan makanan otak-otak tersebut layak atau tidaknya dikonsumsi dia terangkan, bahwa produk itu masih layak dikonsumsi dan masa kadaluarsanya masih lama.
“Kalau label dari Hypermart per lima hari itu memang harus diganti. Karena memang labelnya isinya hanya lima hari. Namun kalau untuk produknya untuk kadaluarsanya masih lama. Namun tadi kami belum mencantumkan masa kadaluarsanya di samping produk, sehingga customer belum tau kalau masa kadaluarsanya masih lama,” tandasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)