Distan Kubar Resah, Banyak Hewan Ternak Mati Mendadak

oleh -
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kubar, Sapriansyah saat ditemui di ruangannya pada Kamis (2/9/2021). Foto: BorneoFlash.com/Lilis Suryani.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kubar, Sapriansyah saat ditemui di ruangannya pada Kamis (2/9/2021). Foto: BorneoFlash.com/Lilis Suryani.

BorneoFlash.com, SENDAWARDinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dibuat resah dengan adanya  informasi banyak hewan ternak jenis babi yang dikabarkan mati mendadak baru-baru ini di salah satu kampung di Bumi Tanaa Purai Ngeriman

Keresahan Distan Kubar ini bukan tanpa alasan, sebab dari informasi yang beredar. Ada kemungkinan virus ASF saat ini sudah masuk ke wilayah Kubar dan juga Mahakam Ulu (Mahulu). 

Apalagi beberapa hari lalu di Mahulu juga diketahui banyak hewan ternak babi yang mengalami hal serupa.

“Ada informasi belasan ekor hewan ternak babi yang mati mendadak di Mahulu. Kemudian dapat laporan juga bahwa  disini (Kubar) juga terjadi,” kata Kepala Distan Kubar, Petrus melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sapriansyah pada Kamis (2/9/2021).

Belasan ekor hewan ternak yang mati mendadak tersebut diketahui berlokasi di Kampung Temula, Kecamatan Nyuatan yang tidak begitu jauh dari pusat ibu kota kabupaten

Sehingga Distan Kubar pun segera berkoordinasi untuk turun kelapangan dan mengambil sampel untuk dikirim ke laboratorium Provinsi agar bisa segera diperiksa.

“Besok (Jumat) tim akan turun kesana untuk ambil sampelnya,” ucapnya.

Kemungkinan virus tersebut menjangkiti hewan ternak di wilayah Kubar memang sangat dikhawatirkan. Apalagi saat ini Kubar juga sedang mengembangkan sentra peternakan babi. 

Sehingga sangat besar resikonya untuk hewan ternak babi ini mati mendadak jika memang virus tersebut memang sudah ada di Kubar.

“Memang ini tidak berpengaruh pada manusia dan hewan lain. Tapi jika terjangkit di hewan ternak babi lainnya maka sentra peternakan babi di sini bisa habis semua. Apalagi untuk hewan ternak babi ini memang menjadi konsumsi mayoritas masyarakat disini,” jelasnya.

Baca Juga :  Bantu Perekonomian Masyarakat, DPMK Kubar Minta Kepala Kampung Berinovasi Kembangkan Spot Wisata  

Untuk itu, upaya lain yang dilakukan oleh Distan Kubar selama menunggu hasil pemeriksaan sampel adalah memberikan injeksi antibiotik pada hewan ternak di sekitar lokasi tersebut. Selain itu, akan menelusuri lagi bagaimana hewan ternak tersebut bisa mati mendadak.

“Awal mulanya kan ini kejadian ini di Berau, kemudian Kutim dan sekarang Mahulu juga. Kalau di Berau itu sudah positif ASF. Yang kita khawatirkan bahwa virus ini dikarenakan peternak ada membeli bibit hewan yang terjangkit. Mungkin karena murah dan tidak tahu,” pungkasnya. 

(BorneoFlash.com/Lilis)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.