BorneoFlash.com, SENDAWAR – Pasca kejadian bom bunuh diri di salah satu Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) Lalu.
Jajaran Kepolisian di wilayah Polres Kutai Barat bersiaga penuh melakukan sterilisasi dan peningkatan pengamanan wilayah dan tempat Ibadah/Gereja menjelang perayaan Paskah tahun 2021.
Kapolres Kutai Barat AKBP Irwan Yuli Prasetyo mengatakan saat ini pihaknya telah menyiagakan ratusan personilnya untuk dibagi dalam pengamanan ibadah Paskah di tiap-tiap Gereja yang ada di wilayah Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
” Berkaitan dengan pasca meledaknya bom di Makassar, langkah-langkah yang akan kita laksanakan di wilayah hukum Polres Kutai Barat. Dimana setelah kejadian kemarin kita segera melaksanakan kegiatan-kegiatan pengamanan pada hari Minggu tersebut di beberapa lokasi yang sedang melaksanakan kegiatan Misa.
Untuk antisipasi ke depan sampai tanggal 4 dimana nanti ada perayaan wafatnya Isa Almasih sampai hari Paskah tentunya akan kita perkuat pengamanan di Gereja-gereja yang sudah kita datakan di wilayah Polres Kutai Barat ini yaitu Kutai Barat dan Mahakam Ulu,” ujarnya saat ditemui BorneoFlash.com di ruang kerjanya, Senin (29/3/2021).
Lebih lanjut AKBP Irwan Yuli Prasetyo juga membeberkan personil yang akan dikerahkan nantinya berjumlah 126 orang dan ditambah perbantuan personil lainnya dari unsur TNI melalui unsur Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
” Kita baru memploting sekitar 126 personil yang akan kita terjunkan dalam pengamanan tersebut, dimana nanti kita tugaskan untuk melakukan sterilisasi di Gereja-gereja yang kira-kira menjadi skala prioritas dengan jamaatnya yang cukup banyak dengan melakukan sterilisasi dan melakukan pengamanan memperkuat di gereja tersebut,” bebernya.
Pengamanan tersebut nantinya akan dilakukan secara terus menerus sepanjang kegiatan pelaksanaan ibadah yang berlangsung di Gereja dengan tujuan memastikan keamanan sepanjang jalannya kegiatan ibadah.
Sesuai instruksi dari Komando atas, Kapolres juga mengimbau seluruh masyarakat umat kristiani agar melaksanakan peribadatan secara virtual sebab kegiatan perayaan hari besar tahun ini masih dalam suasana pandemi Covid-19.
” Kemarin sudah ada instruksi dari pusat untuk kegiatan peribadatan dilakukan secara virtual karena juga memang kita masih menjaga dalam konteks protokol kesehatan. Namun demikian tergantung dari pihak Gereja nanti tetapi kita tetap menghimbau kepada pengurus Gereja untuk perayaan-perayaan tersebut dilakukan secara virtual sehingga menghindari kerumunan banyak dan pengamanan kita bisa menjadi lebih fokus untuk mengamankan Gereja tersebut.
Dari hari minggu sebenarnya gereja rutin kita sudah melaksanakan floating pengamanan di beberapa gereja besar. Tetapi karena ada kejadian seperti ini tentunya akan kita perkuat pengamanan di Gereja tersebut. Tanggal 2 sampai tanggal 4 kegiatan perayaan besar nanti” Pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Lilis)