BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) menghadiri kegiatan International Conference on Infrastructure (ICI) dan Indonesia Water and Waste Water Forum (IWWWF) pada tanggal 11-12 Juni 2025, di Jakarta.
“Ada dua kegiatan. Yang pertama adalah kegiatan ICI dan dilanjutkan dengan kegiatan IWWWF oleh Perpamsi. Kegiatan yang bertaraf nasional dan internasional mengangkat isu strategis, mengenai ketahanan air dan pemenuhan kebutuhan air nasional,” jelas Dirut PTMB, Yudhi Saharuddin, pada Minggu (15/6/2025).
Yudhi mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut cukup positif karena membahas terkait dengan infrastruktur di Indonesia dan kegiatan ini menjadi peluang bagi Kota Balikpapan, untuk bisa menyampaikan konsep infrastruktur penyediaan sumber air baku di kota Balikpapan.
“Kita ketahui bersama bahwa Balikpapan, jika mengandalkan sumber air baku dari Mahakam berbeda dengan kota-kota lain, di mana jaraknya Balikpapan dan topografi kota yang ada di Kalimantan Timur itu cukup berbukit sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar. Kami melihat peluang untuk menyampaikan permasalahan tersebut ke pemerintah pusat melalui Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),” paparnya.

Saat Yudhi bertemu dengan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, AHY disambut dengan baik. “Insya Allah dalam waktu dekat akan dilanjutkan pembicaraan serius, terkait dengan infrastruktur penyediaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Balikpapan,” tambah Yudhi.
Tak hanya itu, momentum ini juga dimanfaatkan untuk bertemu dengan beberapa badan usaha yang mungkin bisa menjadi alternatif pembiayaan, karena mengingat pembiayaan untuk SPAM Regional yang berjarak hampir 100 KM itu cukup membutuhkan biaya cukup besar, sehingga kolaborasi dan sinergi serta inovasi itu diharapkan mendapat dukungan baik dari pemerintah pusat maupun provinsi dan daerah.

“Kita bersama-sama bisa mewujudkan SPAM dengan jarak pipa 100 KM, yang mungkin membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga menjadi perhatian khusus. Jika kita mengikuti sesuai pada peraturan harusnya lintas wilayah menjadi kewenangan pemerintah provinsi, apabila di wilayah tersebut ada kegiatan khusus,” ujarnya.
Diketahui bahwa di Kalimantan Timur ada satu proyek strategi internasional yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Balikpapan menjadi kota tersibuk untuk menyanggah IKN, sehingga pemerintah pusat harus hadir dalam hal ini untuk menyiapkan infrastruktur SPAM Kota Balikpapan.
“Kita sama-sama tau saat ini kota Balikpapan hanya mengandalkan dua waduk dengan total kapasitas saat ini hanya 1.500 liter per detik, untuk memenuhi kebutuhan yang mungkin diperkirakan saat ini penduduk Kota Balikpapan sudah mencapai angka 1 juta termasuk yang tidak ber-ktp Balikpapan,” ungkapnya.

Kolaborasi dan sinergi di antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kota sangat diharapkan PTMB, untuk mewujudkan ketahanan air dalam upaya meningkatkan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat di kota Balikpapan berupa air bersih.
Yudhi mohon doa dan dukungannya, agar langkah ini mendapat perhatian khusus dan bisa terwujud , demi kebaikan masyarakat Balikpapan. “Sebagai bentuk ikhtiar, agar pemerintah pusat turut mendukung penyelesaian persoalan air baku di Kota Balikpapan,” tutupnya. (*/Adv)