BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dalam upaya mempererat hubungan antara legislatif dan masyarakat, Anggota DPRD Kota Balikpapan, Syarifuddin Oddang menggelar kegiatan reses di RT 21, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, pada hari Rabu (23/4/2025).
Kehadiran wakil rakyat ini disambut antusias oleh warga yang datang untuk menyampaikan langsung keluhan dan aspirasinya.
Dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, Ketua RT, serta perwakilan dari instansi seperti PDAM dan Dinas Pekerjaan Umum, pertemuan tersebut menjadi wadah penting untuk mengurai persoalan-persoalan nyata yang dihadapi warga Karang Joang.
Syarifuddin Oddang dalam sambutannya menekankan bahwa reses bukan hanya agenda rutin, tetapi bagian dari tanggung jawab moral dan politik seorang wakil rakyat untuk menyerap langsung suara konstituen.
“Ini bukan sekadar laporan kegiatan, tapi bentuk nyata hadirnya wakil rakyat di tengah masyarakat. Aspirasi yang kita dengar hari ini menjadi kompas perjuangan kami di DPRD,” ujarnya.
Dalam dialog yang berlangsung terbuka, sejumlah masalah disampaikan warga. Dimulai Ketua RT 21, Sugiarto, menyoroti persoalan klasik soal air bersih. Beberapa wilayah di Karang Joang masih belum terjangkau jaringan PDAM, sehingga warga terpaksa mengandalkan sumber air alternatif yang kualitasnya tidak selalu terjamin.
Isu lain yang mengemuka adalah soal fasilitas pemakaman yang dinilai belum tertata optimal, serta kondisi drainase di Gang Cendana yang sering tersumbat dan menyebabkan banjir saat musim hujan.
Selain infrastruktur, Laorensius seorang warga RT 21 mengeluhkan kendaraan alat berat yang masih saja parkir dibahu jalan. Keprihatinan atas rendahnya pendapatan tenaga kerja informal seperti asisten rumah tangga maupun cleaning service juga menjadi keluhan warga karang joang. Diharapkan hal ini bisa dibahas ke tingkat pemerintah
Menanggapi berbagai keluhan, Oddang menyatakan komitmennya untuk segera menindaklanjuti seluruh aspirasi tersebut. Bahkan, Politisi Partai Hanura akan menjembatani komunikasi antara masyarakat dan instansi terkait agar solusi cepat dan tepat dapat segera diwujudkan.
“Kita akan perjuangkan semua poin yang disampaikan. Baik soal air bersih, drainase, maupun kesejahteraan warga. Ini akan menjadi masukan penting dalam penyusunan program pembangunan,” tegasnya.
Kegiatan reses ini juga menjadi ruang dialog antara warga dan pemerintah, memperlihatkan bahwa pembangunan tidak bisa berjalan satu arah. Kolaborasi dan komunikasi terbuka seperti ini menjadi kunci dalam menjawab tantangan-tantangan sosial di lapangan. (Adv)
