Halili Adinegara Siap Perjuangkan Solusi Banjir Wonorejo saat Reses Masa Sidang II

oleh -
Penulis: Ardiansyah
Editor: Janif Zulfiqar
Reses Halili Adinegara, yang digelar di RT 51 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, pada hari Selasa (22/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian
Reses Halili Adinegara, yang digelar di RT 51 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, pada hari Selasa (22/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Persoalan banjir yang menghantui warga Wonorejo sejak dua dekade lalu kembali mencuat dalam agenda reses anggota DPRD Kota Balikpapan, Halili Adinegara, yang digelar di RT 51 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, pada hari Selasa (22/4/2025).

 

Dalam reses masa sidang II tahun 2024–2025 ini, Halili menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan penanganan banjir yang kini tak hanya menggenangi jalan utama, tetapi juga telah merambah ke pemukiman warga. “Banjir di wilayah ini bukan masalah baru, tapi sekarang kondisinya makin parah. Kami harus segera mencari solusi,” katanya kepada BorneoFlash.com usai reses.

 

Salah satu kendala utama yang menjadi sorotan adalah persoalan lahan yang menghambat pembangunan sistem drainase. Pendekatan persuasif akan menjadi prioritas utama dalam berkoordinasi dengan pemilik lahan. “Kita tidak bisa memaksakan, karena itu hak mereka. Tapi saya berharap terbuka hatinya demi kepentingan bersama,” ujar Anggota DPRD Dapil Balikpapan Utara.

 

Halili memaparkan bahwa posisi geografis wilayah Wonorejo yang berada di cekungan menyebabkan wilayah tersebut menjadi titik akhir aliran air dari tujuh RT yang berada di sekitar RT 51, RT 34 dan RT 56.  

Reses Halili Adinegara, yang digelar di RT 51 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, pada hari Selasa (22/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian
Reses Halili Adinegara, yang digelar di RT 51 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, pada hari Selasa (22/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian

Oleh karena itu, ia menyambut baik masukan warga untuk membuat sodetan sepanjang 400 meter yang diharapkan mampu mengalihkan aliran air dan mengurangi potensi banjir. “Kami akan segera berkoordinasi dengan ketua RT, khususnya RT 34, agar usulan sodetan bisa segera terealisasi,” ujarnya. 

 

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan juga menyebut bahwa biaya pembangunan sistem drainase diperkirakan mencapai Rp 8 miliar, namun dengan inovasi sodetan, bisa saja anggaran itu ditekan.

 

Meski pembangunan diperkirakan baru bisa dimulai pada tahun 2026, Halili menegaskan bahwa tahapan teknis seperti penyusunan Detail Engineering Design (DED) harus segera disiapkan agar pengerjaan tidak molor. “Yang penting ada niat dan koordinasi kuat, insyaallah banjir di Wonorejo bisa kita atasi bersama,” tutupnya.

Baca Juga :  Tak Perlu Bingung Laporkan SPT Tahunan, DJP Kaltimtara Buka Klinik Pajak 

 

Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPU Balikpapan, Jen Supriyanto, yang hadir sebagai salah seorang narasumber dalam kegiatan tersebut, menyampaikan kesiapan pihaknya mendukung solusi sodetan dengan menggunakan gorong-gorong sepanjang sekitar 350 meter. “Kami ingin mengurangi titik banjir sebanyak mungkin. Jika usulan ini disetujui warga, kita siap bantu realisasikan,” ujarnya.

Reses Halili Adinegara, yang digelar di RT 51 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, pada hari Selasa (22/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian
Reses Halili Adinegara, yang digelar di RT 51 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, pada hari Selasa (22/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ardian

Warga pun turut menyampaikan harapan besar kepada Halili. Rumiati, warga RT 34, menuturkan bahwa persoalan lahan selalu menjadi ganjalan utama dan berharap dengan keterlibatan Halili sebagai legislatif, masalah ini bisa diselesaikan. 

 

“Saya berharap Bapak Halili mengupayakan persoalan banjir dapat terselesaikan. Warga mendoakan dan bapak halili yang mengusahakan,” ucap Politisi PKB.

 

Sementara itu, Suyono dari RT 51 menambahkan bahwa pelebaran drainase di titik-titik kritis, termasuk saluran kecil di dekat jembatan apotek, juga perlu dipertimbangkan. “Disitu ada dua saluran, yang satu kecil,” pungkasnya. (Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.