Lebih lanjut, Reza mengkritisi minimnya pengawasan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan tambang yang beroperasi di Kalimantan Timur.
Ia menekankan perlunya inspeksi berkala serta penegakan regulasi yang lebih tegas agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.
“Kejadian seperti ini tidak boleh dianggap sebagai peristiwa yang biasa terjadi. Diperlukan evaluasi menyeluruh, baik terhadap perusahaan yang bersangkutan maupun sistem pengawasan dari pemerintah,” tegasnya.
DPRD Kalimantan Timur, lanjut Reza, berencana untuk turun langsung ke lokasi guna memastikan investigasi dilakukan secara transparan.
Ia juga mendorong pemerintah daerah serta instansi terkait untuk segera melakukan evaluasi terhadap izin operasi dan standar keselamatan di seluruh perusahaan tambang di wilayah tersebut.
“Kami tidak ingin insiden ini berlalu tanpa adanya tindakan nyata. Setiap pihak yang bertanggung jawab harus memberikan pertanggungjawaban yang jelas,” pungkasnya.
Dengan terus terulangnya kecelakaan di sektor pertambangan, desakan untuk memperketat regulasi dan meningkatkan pengawasan semakin menguat.
Masyarakat pun menunggu langkah konkret dari pemerintah dan DPRD dalam memastikan perlindungan terhadap keselamatan pekerja tambang di Kalimantan Timur benar-benar diwujudkan.