General Manager PHM, Setyo Sapto Edi mengatakan bahwa perusahaan senantiasa mendorong penerapan inovasi, teknologi, serta praktik-praktik engineering terbaik yang dapat meningkatkan keselamatan, kecepatan, dan efisiensi biaya pengeboran.
“Ketiga rekor pengeboran ini dapat dicapai berkat upaya optimasi metode pengeboran MaxiDrill yang diaplikasikan dalam kegiatan pengeboran di Wilayah Kerja Mahakam. Dengan demikian, perusahaan dapat mempertahankan tingkat recovery dan produksi lapangan-lapangan migas yang dikelola,” ucap Setyo.
Setyo menambahkan bahwa inisiatif dan inovasi yang berbuah pemecahan rekor ini, membuat durasi kegiatan pengeboran sumur menjadi lebih cepat sehingga biaya pengeboran menjadi lebih efisien.
“Sesuai dengan komitmen perusahaan, kami tetap mengedepankan aspek HSSE dalam setiap kegiatan pengeboran. Kami menerapkan praktik-praktik terbaik, inovasi, dan teknologi yang dapat meningkatkan keselamatan, kecepatan, serta mengurangi biaya pengeboran,” katanya menambahkan.
Keberhasilan ini juga sekaligus meningkatkan motivasi pekerja di lapangan Mahakam.
Meskipun dihadapkan pada lapangan yang sudah marjinal dengan tantangan pengeboran sumur yang semakin kompleks, namun tetap masih ada room for improvement yang masih dapat dioptimasi. Setyo percaya bahwa lapangan Mahakam masih dapat diandalkan untuk terus berproduksi dan mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia. (*)