Pemkot Balikpapan Dukung Pelaksanaan South-South Knowledge Exchange, Promosikan Konservasi Hutan Indonesia

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Pelaksanaan South-South Knowledge Exchange yang berlangsung di Platinum Hotel Balikpapan, pada hari Senin (27/5/2024).  Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Pelaksanaan South-South Knowledge Exchange yang berlangsung di Platinum Hotel Balikpapan, pada hari Senin (27/5/2024).  Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pelaksanaan South-South Knowledge Exchange yang diikuti tiga negara, yakni Indonesia, Brazil dan Democratic Republik of the Congo, yang berlangsung di Platinum Hotel Balikpapan, pada hari Senin (27/5/2024). 

 

Pertemuan yang mengusung tema Policies and Partnership to Reduce Deforestation and Promote Conservation, diikuti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemprov Jambi sebagai perwakilan dari Negara Indonesia

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sangat mendukung terselenggaranya pertemuan yang diinisiasi The World Bank. Pertemuan dipimpin secara langsung oleh Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

 

Mewakili Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Balikpapan, Neny Dwi Winahyu menyampaikan pertemuan ini membahas kebijakan dan upaya pengurangan penggundulan hutan. 

 

Tiga negara ini secara geografis memiliki hutan lindung yang cukup besar di wilayah masing-masing, sehingga ketiga negara ini saling bertukar pengetahuan.

 

“Bagaimana kita mempromosikan konservasi hutan di Indonesia dan sebagai upaya dari masing-masing negara, untuk mengurangi penggundulan hutan, agar tetap tercipta keanekaragaman hayati dan peningkatan ekosistem di wilayah masing-masing,” ucapnya.

Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Balikpapan, Neny Dwi Winahyu saat menghadiri pelaksanaan South-South Knowledge Exchange, di Platinum Hotel Balikpapan, pada hari Senin (27/5/2024). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Balikpapan, Neny Dwi Winahyu saat menghadiri pelaksanaan South-South Knowledge Exchange, di Platinum Hotel Balikpapan, pada hari Senin (27/5/2024). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

Upaya ini sesuai dengan komitmen Pemkot Balikpapan, yang mana Balikpapan mempunyai hutan lindung Sungai Wain dan Manggar, yang merupakan komitmen Negara Indonesia yang ada di Balikpapan sebagai paru-paru dunia. 

 

Sejalan juga dengan kebijakan Pemkot Balikpapan, untuk tidak mengizinkan adanya penambangan di Kota Balikpapan, sebagai salah satu upaya, untuk meningkatkan kelestarian lingkungan hidup.

 

Berdasarkan Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan terdapat hutan lindung dan hutan kota. Hutan lindung itu sesuai dengan ketetapan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sedangkan hutan kota itu merupakan upaya Pemkot dalam menciptakan ruang terbuka hijau, di luar yang sudah ditetapkan sebagai hutan lindung. (Adv)

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.