Dalam operasi ini, telah dipersiapkan 5.784 pos, yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu, dalam rangka pelayanan dan pengamanan utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian.
“Pos-pos yang digelar harus mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal. Sinergi dan koordinasi antara Satgas Pusat, Satgas Daerah, dan stakeholder terkait harus berjalan optimal, sehingga pengguna jalan benar-benar merasa aman dan nyaman, jelasnya saat membacakan sambutan Kapolri.

Terkait penyeberangan laut, diprediksikan pengguna kapal penyeberangan mencapai 10,65 juta orang. “Tentunya, kita dihadapkan pada situasi dinamis dalam pelaksanaan pengamanan. Pahami betul karakteristik wilayah masing-masing seperti titik rawan banjir, rawan longsor, dan rawan gangguan kamtibmas, utamanya yang berada di jalur-jalur mudik,” ujarnya.
Skenario-skenario menghadapi potensi gangguan dan situasi kontijensi harus dipersiapkan secara matang. Aspek keamanan dari gangguan kamtibmas juga harus menjadi perhatian penting, baik pada rumah yang ditinggalkan, jalur mudik, maupun lokasi wisata dan pusat keramaian lainnya.
“Lakukan patroli bersama pada jam-jam rawan, siapkan layanan pelaporan rumah yang ditinggalkan dan penitipan kendaraan sehingga masyarakat dapat mudik dengan tenang,” katanya.
Tak hanya itu, stabilitas harga dan ketersediaan bapokting serta BBM harus terjaga. Untuk itu, tingkatkan koordinasi dan lakukan langkah-langkah bersama dengan stakeholder terkait.

Pastikan masyarakat mengetahui informasi yang dibutuhkan melalui berbagai saluran komunikasi, sehingga dapat merencanakan perjalanan dengan nyaman.
“Berbagai upaya tersebut diharapkan dapat berjalan optimal, sehingga masyarakat dapat merasakan “mudik aman, ceria, penuh makna”. Diharapkan momentum hari raya Idul Fitri ini dapat menjadi sarana, untuk mempererat silaturahmi, persatuan, dan kesatuan seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.