Ia juga berharap perbaikan di fasilitas kesehatan dapat dilakukan secepatnya dan beberapa fasilitas yang ada seperti monitor, speaker dan aplikasi antrean online dari BPJS Kesehatan dapat digunakan terlebih dahulu untuk memastikan akses layanan kesehatan bagi peserta. Setidaknya, peserta dapat menunggu dengan tenang dan mendapatkan kepastian layanan.
Sementara itu, Hartowo selaku pimpinan Puskesmas Penajam mengatakan bahwa pihaknya telah menerapkan antrean online namun memang ada kendala pada sisi perangkatnya. Jadi, menurutnya perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu mengenai hal tersebut.
“Kami akan mengupayakan secepat mungkin untuk segera memperbaiki kendala ini. Diharapkan hal tersebut dapat segera teratasi, sehingga pelayanan kepada peserta tidak mengalami gangguan. Kami juga berkomitmen dalam upaya peningkatan pelayanan kepada peserta JKN” ujar Hartowo
Ia juga menyampaikan untuk selalu memberikan upaya dalam meningkatkan mutu layanan. Mengingat banyaknya peserta yang terdaftar dan kunjungan per harinya ke Puskesmas Penajam, pihaknya juga selalu berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada peserta untuk memanfaatkan antrean online pada Aplikasi Mobile JKN. Dengan begitu, peserta dapat merasakan kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan.
Selain Mobile JKN, kanal layanan yang dapat memudahkan peserta JKN dalam mendapatkan akses layanan dapat diperoleh melalui Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (PANDAWA) di nomor 08118165165, Chat Asistant JKN (CHIKA) dan Care Center 165.
Sebagai informasi, dukungan Pemerintah Kabupaten PPU terhadap keberlangsungan Program JKN telah banyak diberikan. Salah satunya dengan mendaftarkan warga Kabupaten PPU ke dalam Program JKN.
Tercatat sebanyak 95% lebih dari total warga Kabupaten PPU yakni sebanyak 188.923 jiwa. Hal tersebutlah juga yang menjadikan Kabupaten PPU mendapatkan predikat Universal Health Coverage (UHC). (*)






