BorneoFlash.com, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong memberikan sebuah pesan tegas kepada PSSI.
Pesan tegas itu dilontarkan oleh Shin Tae Yong secara tidak langsung dalam wawancaranya dengan Myeongjangdeul yang diterjemahkan channel YouTube BAL pada 29 Desember 2021.
Dalam wawancaranya tersebut, mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu ingin mengubah sistem sepak bola Indonesia, yang sebelumnya menitikberatkan prestasi ketimbang pengembangan.
Shin Tae Yong merasa bahwa dalam sistem sepak bola yang dia anut, sebuah tim dikatakan kuat bila sukses dalam pengembangan dini.
Karena seiring dengan prosesnya, prestasi akan datang dengan sendirinya bila pengembangan sejak dini berjalan dengan lancar.
Pria berusia 51 tahun itu menilai bahwa pengembangan dini sepak bola bisa mulai dari attitude, mental, kedisiplinan, hingga teknik dasar sepak bola seperti passing, shooting, dan control.
“Sebenarnya saya ke Indonesia untuk mengubah sistem sepak bolanya. Daripada terlalu menitikberatkan pada prestasi, saya berpikir akarnya harus kuat, agar ke atasnya juga kuat,” ucap Shin Tae Yong.
Lebih lanjut, Shin Tae Yong berujar bahwa di bawah tangan dinginnya, Timnas Indonesia kini menjelma dari rata-rata pemain tertua menjadi pemain termuda.
“Sebelum saya masuk, Indonesia adalah tim dengan rata-rata pemain tertua di Asia Tenggara,” lanjut Shin Tae Yong.
“Tetapi sekarang di tangan saya rata-ratanya 21,5 tahun. Tim seniornya rata-rata berumur 21,5 tahun. Saya benar-benar merekrut pemain-pemain muda,” tambahnya.
Apa yang diucapkan oleh Shin Tae Yong nyatanya benar adanya. Pada ajang Piala AFF 2020 kemarin, Timnas Indonesia menjadi tim dengan komposisi skuad termuda keempat.
Diketahui, rata-rata usia Pemain Timnas Indonesia kala itu adalah 23,8 tahun. Termuda keempat setelah Timor Leste, Laos dan Kamboja.
Namun dengan skuad termuda keempat, Timnas Indonesia berhasil meraih posisi runner-up Piala AFF 2020 dengan menahan Vietnam, membantai Malaysia dan Singapura, sebelum dikalahkan Thailand. (*)
