BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Sekitar 300 warga di RT 61 dan RT 36 Kelurahan Manggar, kota Balikpapan, kini lebih dimudahkan hidup mereka berkat pengelolaan secara baik gas metana (CH4) yang dialirkan dari Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar. PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) terlibat membantu masyarakat sekitar mengelola energi terbarukan ini secara mandiri dan berkelanjutan.
Kiprah PHM di TPAS Manggar karena menyambut ajakan Pemkot Balikpapan, sehingga pada 2018 diluncurkan program Waste to Energy for Community (disingkat Westeco). Sebelumnya di sana sudah ada 20 Kepala Keluarga yang memanfaatkan gas metana ini, PHM kemudian membantu memperbaiki jaringan pipa, membangun manifold pembagi, menyediakan alat separator air dari gas, serta mendorong pembentukan kelompok Pengelola Gas Metana (PGM) yang beranggotakan 7 orang.
Sebagai mitigasi terhadap kecelakaan, PHM memberikan edukasi mengenai potensi risiko dan bahaya pemanfaatan gas metana, serta memfasilitasi pembentukan Satuan Tim Tanggap Darurat (SATIM GADA). Tim ini terdiri dari para pekerja TPA dan beberapa anggota masyarakat pengguna fasilitas ini. Pjs Kepala Divisi Sustainable Development and Societal Relations PHM, Puguh Sarwanto, mengungkapkan pembentukan tim tanggap darurat ini juga merupakan upaya agar masyarakat mandiri dalam aspek kedaruratan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis TPAS Manggar, Tonny Hartono mengapresiasi dukungan dan pendampingan PHM ini. “Bila awalnya hanya ada 20 KK yang memanfaatkan gas ini, berkat pengelolaan yang baik kini sudah ada 100 sambungan rumah (SR), mulai dari pengguna rumah tangga, warung makan hingga UKM produsen tahu,” katanya.
Herwanti, ibu rumah tangga warga RT 61, sangat terbantu dengan adanya pengelolaan yang baik ini, terutama dia kini tak perlu antri berlama-lama lagi untuk membeli gas LPG ukuran 3 kg. “Saya hanya membayar Rp 10.000 per bulan ke PGM untuk biaya pemeliharaan fasilitas gas,” katanya.
Kemudahan juga dinikmati Sutrisno, pemilik UKM produsen tahu. “Gas metana dari TPAS Manggar ini sangat membantu saya menekan biaya memproduksi tahu,” ungkapnya.
Dalam program Westeco ini, PHM berkolaborasi dengan pihak Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Balikpapan dan Bappeda Kota Balikpapan. Berkat pengelolaan yang baik, terjadi optimasi pemanfaatan gas metana sebanyak 1.800 metrik ton/tahun dan menghemat listrik TPAS Manggar sebesar 300 kilowatt/tahun. Jumlah penerima manfaat mencapai 300 jiwa. Gas metana juga dijadikan bahan bakar untuk genset penerangan jalan umum sekitar TPA, pemanas di rumah sauna, dan bahan bakar untuk mesin destilasi sampah plastik.
Sebagaimana diketahui, TPAS Manggar, merupakan satu dari 10 TPAS yang dibangun Pemerintah di berbagai kota. Saat peresmian fasilitas ini pada 18 Desember 2019 lalu Presiden Joko Widodo, menyebutnya sebagai yang terbaik di Indonesia. Teknologi yang digunakan adalah sanitary landfill yang dilengkapi mesin modern untuk menghancurkan sampah dan alat untuk mengubah air lindi menjadi gas metana.(*)