BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong masyarakat untuk beralih dari plastik sekali pakai menuju alternatif pembungkus yang lebih ramah lingkungan menjelang perayaan Iduladha.
Langkah ini bukan sekadar bentuk kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga upaya strategis membuka peluang ekonomi kreatif lokal yang berkelanjutan.
Setiap tahun, momen Iduladha identik dengan pembagian daging kurban dalam jumlah besar.
Namun, penggunaan kantong plastik sebagai pembungkus utama menimbulkan dampak ekologis yang tidak kecil.
Plastik sekali pakai yang sulit terurai berkontribusi terhadap penumpukan sampah, terutama di area permukiman dan fasilitas umum.
“Kita tidak bisa terus-menerus menormalisasi penggunaan plastik dalam tradisi yang baik seperti kurban. Justru ini momentum untuk menggeser kebiasaan ke arah yang lebih ramah lingkungan,”jelas Sri Wahyuni, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut Sri Wahyuni, Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk menyediakan alternatif pembungkus dari bahan alami.
Berbagai jenis tumbuhan lokal seperti daun pandan, janur, dan serat alam lainnya bisa dimanfaatkan dan bahkan dikembangkan menjadi produk kreatif yang memiliki nilai jual.