Indonesia dan Belanda Jalin Kerja Sama Teknologi Hortikultura Mulai Juni 2025

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Duta Besar Belanda, Marc Gerritsen. Foto: Amanda Christabel
Duta Besar Belanda, Marc Gerritsen. Foto: Amanda Christabel

BorneoFlash.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Belanda di bidang teknologi hortikultura mulai Juni 2025. Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, menyampaikan hal ini secara langsung usai melakukan audiensi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

 

Dalam pertemuan tersebut, Gerritsen menegaskan bahwa Belanda siap mendukung pengembangan teknologi rumah kaca (greenhouse) di Indonesia untuk membantu pencapaian target swasembada pangan, terutama untuk komoditas sayur dan buah.

 

“Sebagai negara agraris dengan teknologi pertanian yang maju, Belanda sangat ingin bekerja sama dengan Indonesia untuk mencapai swasembada hortikultura. Kami akan mulai menerapkan teknologi rumah kaca kami di Indonesia bulan depan,” ujar Gerritsen.

 

Ia juga mengungkapkan bahwa sekitar 30 perusahaan hortikultura asal Belanda telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Indonesia. Selain perusahaan, beberapa lembaga riset dan pengembangan benih juga siap berkontribusi dalam kerja sama ini.

 

“Perusahaan-perusahaan kami dapat menyediakan benih berkualitas tinggi dengan produktivitas tinggi. Teknologi rumah kaca memungkinkan satu hektare lahan menghasilkan panen melimpah, sehingga petani tidak memerlukan lahan yang luas,” jelasnya.

 

Belanda akan menggunakan sistem rumah kaca berbasis komputerisasi dalam kerja sama ini. Teknologi tersebut cocok untuk petani yang memiliki keterbatasan lahan karena mampu memaksimalkan hasil produksi secara efisien.

 

Meski belum merinci lokasi pilot project, Gerritsen menyebut Belanda dan Indonesia telah menjalin kerja sama sebelumnya di sektor pangan, khususnya di Sumatera Utara.

 

“Di Sumatera Utara, kami sudah banyak menjalin kerja sama. Pada Juni nanti, kami akan mengunjungi perkebunan di sana. Namun, kami juga mulai melirik wilayah lain seperti Pulau Jawa dan kawasan Indonesia Timur yang memiliki potensi besar untuk mendapatkan nilai tambah dari kolaborasi ini,” tutupnya. (*)

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.