Pemkot Balikpapan Dorong Kolaborasi Lewat Dialog Interaktif Bersama Pengusaha

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Dialog interaktif antara Wali Kota H. Rahmad Mas’ud dan para pelaku usaha lokal, yang digelar di Platinum Hotel Balikpapan, pada Sabtu (3/5/2025). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Dialog interaktif antara Wali Kota H. Rahmad Mas’ud dan para pelaku usaha lokal, yang digelar di Platinum Hotel Balikpapan, pada Sabtu (3/5/2025). Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus memperkuat sinergi dengan dunia usaha melalui forum dialog interaktif antara Wali Kota H. Rahmad Mas’ud dan para pelaku usaha lokal, yang digelar di Platinum Hotel Balikpapan, pada Sabtu (3/5/2025). 

 

Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dan pengusaha, sekaligus membuka ruang kolaborasi dalam mendukung pembangunan daerah. 

 

Wali Kota menegaskan pentingnya keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan Balikpapan yang aman, nyaman, dan layak investasi. 

 

“Pertemuan ini bukan sekadar seremoni, tapi komitmen nyata untuk membangun Balikpapan bersama. Kita harus jadi tuan rumah di kota sendiri, para pengusaha lokal harus menjadi pelaku utama, bukan penonton,” ujarnya.

 

Dialog yang berlangsung hangat tersebut memunculkan beragam gagasan, masukan, serta keluhan dari pelaku usaha terkait regulasi, infrastruktur, hingga perizinan. 

 

Wali Kota menyambut baik kritik dan saran tersebut, dan menegaskan bahwa pemerintah siap memfasilitasi investasi selama tidak melanggar aturan.

 

Ia juga menegaskan tidak akan mentolerir aparatur pemerintah yang mempersulit proses perizinan. “Kalau ada OPD yang bermain, laporkan ke saya. Perizinan harus jelas, transparan, dan bisa dikawal bersama,” tegas Rahmad.

 

Sementara itu, Inisiator Forum Komunikasi Pengusaha Balikpapan, Slamet Brotosiswoyo menyampaikan bahwa forum ini menjadi sarana efektif bagi pengusaha lintas sektor untuk menyampaikan kendala dan kebutuhan secara langsung kepada kepala daerah. Berharap forum seperti ini dapat digelar rutin setiap bulan, dengan pembahasan yang lebih spesifik per sektor.

 

Slamet juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi pengusaha, mulai dari kualitas sumber daya manusia (SDM) hingga kebijakan pemerintah pusat yang dianggap kurang berpihak pada pengusaha, seperti wacana penghapusan sistem outsourcing. “Regulasi yang tidak berpihak bisa menurunkan minat investasi,” ujarnya.

Baca Juga :  Dukung Swasembada Pangan, PPU Bentuk 29 Brigade Pangan di Tiga Kecamatan

 

Ia pun berharap Pemkot terus memperjuangkan kemudahan berusaha, termasuk dalam hal perizinan yang berdampak langsung pada biaya produksi dan harga jual. Menurutnya, dialog yang terbuka dan jujur seperti ini sangat penting untuk mendorong iklim usaha yang sehat di Balikpapan.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.