BorneoFlash.com, PENAJAM – Dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional, Pemerintah Pusat mendorong pembentukan Brigade Pangan (BP) di setiap daerah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian.
Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) langsung bergerak cepat dengan membentuk 29 Brigade Pangan yang tersebar di tiga kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto, mengungkapkan bahwa lahan pertanian yang ditargetkan untuk optimalisasi mencapai 5.896 hektare. Lahan tersebut berada di Kecamatan Babulu, Waru, dan Penajam.
“Dalam kegiatan optimalisasi ini, kami membentuk Brigade Pangan. Saat ini sudah ada 29 brigade, dan masing-masing terdiri dari 15 orang,” ujar Andi, Rabu (16/4/2025).
Brigade Pangan ini akan diperkuat dengan dukungan alat dan mesin pertanian, pupuk, serta bantuan dalam pengolahan lahan. Selain itu, mereka juga akan berkolaborasi dan berkomitmen bersama kelompok tani di desa-desa guna mempercepat peningkatan produktivitas pertanian.
Andi menyebutkan bahwa semangat petani untuk meningkatkan hasil pertanian turut didorong oleh Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah yang cukup tinggi, yakni Rp 6.500 per kilogram. Gabah dengan harga tersebut dibeli langsung oleh Bulog, yang menurutnya menjadi motivasi besar bagi petani untuk mempercepat proses tanam dan pengolahan lahan secara berkelanjutan.
“Petani-petani kita sekarang sangat semangat. Sebagian sudah mulai mengolah lahan, sebagian lagi telah melakukan penanaman, dan ada yang sedang bersiap untuk panen,” ungkapnya.
Ia memperkirakan panen akan berlangsung pada akhir April hingga awal Mei 2025. Setelah masa panen, ia berharap petani segera mengolah kembali lahan agar masa tanam berikutnya dapat dipercepat.
“Insyaallah panen dimulai akhir April atau awal Mei. Harapan saya, setelah panen langsung dilakukan pengolahan lahan kembali agar siklus tanam bisa terus berlanjut,” tutupnya. (*/Adv)