Disdikpora PPU Dukung Penuh Pembangunan Sekolah Rakyat, Siap Sumbang Data Guru dan Kurikulum

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru. Foto: BorneoFlash/IST
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru. Foto: BorneoFlash/IST

BorneoFlash.com, PENAJAM – Pembangunan Sekolah Rakyat (SR) yang diinisiasi pemerintah pusat ini sepenuhnya didukung oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

 

Disdikpora PPU akan memberikan dukungan dalam bentuk penyediaan data guru dan kurikulum, meskipun secara administratif sekolah ini berada di bawah tanggung jawab Dinas Sosial (Dinsos).

 

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, menyampaikan bahwa pihaknya memang tidak terlibat langsung dalam aspek administratif pengelolaan SR, namun tetap berkontribusi dari sisi teknis pendidikan.

 

“Semua administrasi berada di bawah Dinas Sosial. Kami hanya mendukung dari sisi data guru dan kurikulum. Di luar itu, bukan kewenangan kami,” jelas Andi saat ditemui, Selasa (13/5/2025).

 

Sebagai bentuk dukungan konkret, Disdikpora PPU tengah mengkaji kemungkinan pengalokasian guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu untuk mengisi kebutuhan tenaga pengajar di Sekolah Rakyat. Rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan dan menunggu kepastian pembangunan sekolah rampung.

 

“Kami sempat mengusulkan, apakah guru PPPK paruh waktu bisa diarahkan ke Sekolah Rakyat. Ini akan kami bahas lebih lanjut setelah sekolah berdiri,” tambahnya.

 

Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama (boarding school) dengan total 36 rombongan belajar (rombel), terdiri dari 18 rombel untuk jenjang SD, serta masing-masing 9 rombel untuk SMP dan SMA. Dengan konsep ini, Andi optimistis bahwa kebutuhan ruang belajar dapat dipenuhi secara optimal.

 

Ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan ditujukan untuk siswa dengan kemampuan rendah, melainkan sebagai bentuk layanan pendidikan berkualitas yang inklusif dan gratis, terutama bagi masyarakat kurang mampu yang kesulitan mengakses pendidikan formal.

 

Baca Juga :  Telkomsel dan Universitas Balikpapan Dorong Transformasi Kampus Digital dan Pengembangan Talenta Muda

“Ini bukan sekolah untuk anak-anak yang dianggap di bawah rata-rata. Ini sekolah bagus, lengkap dengan fasilitas asrama, dan semuanya disiapkan secara gratis. Tujuannya adalah untuk mencerdaskan anak-anak yang selama ini tertinggal karena kendala ekonomi,” tegas Andi.

 

Ia menambahkan, hadirnya Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjadi solusi bagi persoalan anak putus sekolah di PPU.

 

“Bagi mereka yang terpaksa berhenti sekolah karena keterbatasan, SR ini bisa membangkitkan kembali semangat belajar. Karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” tutupnya. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.