Bulog Serap 800 Ribu Ton Gabah, Tertinggi dalam 10 Tahun

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Perum Bulog menyebut telah berhasil melakukan penyerapan lebih dari 800 ribu ton setara beras. Serapan ini merupakan capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir. (FOTO : ARNAS PADDA).
Perum Bulog menyebut telah berhasil melakukan penyerapan lebih dari 800 ribu ton setara beras. Serapan ini merupakan capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir. (FOTO : ARNAS PADDA).

BorneoFlash.com, JAKARTA – Perum Bulog berhasil menyerap lebih dari 800 ribu ton setara beras, jumlah tertinggi dalam satu dekade terakhir. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Bidang Pangan dan Pertanian, Prita Laura, menyatakan bahwa pencapaian ini tak hanya mencerminkan prestasi Bulog, tetapi juga memberikan kebahagiaan bagi para petani.

 

Bulog menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram, harga yang cukup tinggi dan memberikan kepastian bagi petani,” ujarnya dalam keterangan resmi pada awal pekan ini.

 

Prita juga menegaskan bahwa langkah Bulog tersebut berhasil meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendorong terwujudnya Asta Cita Presiden Prabowo dalam hal swasembada pangan.

 

“Pemerintah mengapresiasi Bulog karena telah menjalankan kebijakan pro-petani dari Presiden. Langkah ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam memutus rantai praktik yang merugikan petani,” lanjutnya.

 

Bulog kini terus mengejar target penyerapan dalam negeri sebesar 3 juta ton pada tahun 2025. Untuk mencapainya, Bulog menjalin kerja sama strategis dengan TNI AD melalui program jemput gabah.

 

Melalui program ini, Babinsa turun langsung ke lapangan untuk memantau proses panen dan memastikan petani menjual gabahnya sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

 

Ketua Komunitas Petani Muda Keren (PMK), AA Gede Agung Wedhatama, menyambut baik langkah Bulog dan pemerintah.

 

“Kami, para petani, merasa senang karena Bulog memberi kepastian dalam pembelian gabah kering maupun basah dengan harga Rp6.500/kg. Ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan kami, yang selama ini kerap dirugikan tengkulak,” katanya.

 

Ia juga mengapresiasi keberadaan Tim Jemput Gabah Bulog yang membangun jaringan koordinasi hingga ke tingkat kecamatan melalui dukungan Babinsa dan penyuluh pertanian lapangan (PPL). Menurutnya, kombinasi tersebut sangat memudahkan petani dalam memperoleh informasi terkini tentang titik panen di berbagai wilayah. (*)

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.