BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), di bawah kepemimpinan Gubernur H. Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur H. Seno Aji, terus berupaya mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy di Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, sebagai pusat investasi bagi pelaku usaha baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kami akan mendorong masuknya investor ke Kalimantan Timur, dan KEK Maloy akan menjadi kawasan utama bagi industri hilirisasi,” ujarnya.
Menurutnya, potensi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur sangat besar, namun saat ini jumlah pabrik industri pengolahannya masih terbatas.
Terutama dalam hal industri hilirisasi produk turunan kelapa sawit, yang saat ini masih didominasi oleh produk minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan minyak goreng yang berpusat di Balikpapan dan Bontang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa KEK Maloy akan dikembangkan sebagai pusat industri CPO beserta produk turunannya, sehingga para pengusaha tidak perlu lagi menjual hasil perkebunan kelapa sawit mereka ke luar daerah.
“Kami akan memproduksi biodiesel di sini. Nantinya, dapat dikembangkan hingga mencapai standar B40 atau B50 sesuai arahan Presiden,” jelasnya.
Produksi biodiesel di Kalimantan Timur diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan bahan bakar solar di wilayah tersebut, sekaligus mendukung kebijakan energi nasional.
Seno optimistis bahwa program strategis ini akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat, terutama dalam upaya optimalisasi pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam daerah.
“Industri hilirisasi berbasis energi baru terbarukan akan segera hadir di Kalimantan Timur, memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.