Otorita IKN Gandeng UGM dan KLHK Hijaukan Nusantara Lewat Pencanangan Wanagama Nusantara

oleh -
Editor: Ardiansyah
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Resmikan kemitraan strategis dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) KLHK melalui inisiatif Pencanangan Wanagama Nusantara, pada Jumat (13/09/2024). Foto: HO/Humas Otorita IKN
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Resmikan kemitraan strategis dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) KLHK melalui inisiatif Pencanangan Wanagama Nusantara, pada Jumat (13/09/2024). Foto: HO/Humas Otorita IKN

BorneoFlash.com, NUSANTARAOtorita Ibu Kota Nusantara (IKN) meresmikan kemitraan strategis dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui inisiatif Pencanangan Wanagama Nusantara, yang berfokus pada pengembangan hutan pendidikan dan penelitian lintas disiplin pada Jumat (13/09/2024).

 

Terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara, inisiatif ini mencakup lahan seluas 621 hektar dan selaras dengan visi Nusantara sebagai Kota Hutan, sesuai dengan Pasal 22 UU No. 3 Tahun 2022. 

 

Wanagama Nusantara dirancang untuk menjadi window of the tropical world, memadukan pendidikan, penelitian, dan konservasi lingkungan sebagai bagian dari komitmen UGM untuk mendukung pembangunan Nusantara sebagai kota yang berkelanjutan.

 

Otorita IKN menyambut baik inisiatif ini karena sejalan dengan visi Nusantara untuk menjadi kota pintar dan hijau yang mengutamakan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam.

 

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama mengenai Perlindungan dan Pengelolaan Rimba Kota untuk Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara antara Otorita Ibu Kota Nusantara dan Universitas Gadjah Mada yang disaksikan langsung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Penandatanganan perjanjian ini dilakukan oleh Plt. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dan Rektor Universitas Gadjah Mada, Ova Emilia.

 

Program utama Wanagama Nusantara mencakup beberapa pilar kunci, termasuk pengembangan zonasi hutan pendidikan yang terdiri dari delapan zona, seperti zona konservasi, healing forest, ecotourism, agroforestry, eco edu forestry, herbal medicine, miniatur hutan hujan tropis, dan hutan global. Dua embung juga akan dibangun untuk menyediakan air bersih dengan sistem tata kelola inovatif, menggunakan teknologi Toyagama untuk pengolahan air embung menjadi air minum dan Gama Rain Filter untuk mengubah air hujan menjadi air serbaguna.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.