BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kota Balikpapan, Asep Ahmad Sapturi menyayangkan terjadinya kasus pencabulan anak di bawah umur di Kota Balikpapan.
Salah satu kasus pencabulan anak penyandang kebutuhan khusus di Balikpapan, yang diduga dicabuli oleh ayah tirinya sendiri.
Politisi PKS ini mengaku tindakan yang tidak terpuji ini tidak bisa dianggap suatu hal yang sederhana, tetapi ini menjadi suatu catatan khusus oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bahwasanya kejadian ini sangat luar biasa dan harus menjadi perhatian khusus bagi OPD terkait.
Mengingat Kota Balikpapan mempunyai predikat Kota Layak Anak (KLA), sehingga predikat yang diberikan tidak hanya menjadi seremonial saja tetapi juga bertindak di lapangan. “Bukan hanya seremonial untuk menyenangkan pimpinan, tetapi betul-betul berjalan,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan KLA harus konsistensi sesuai dengan semestinya dan tidak hanya sekedar semangat di awal kemudian surut kembali.
Menurutnya suatu daerah itu bisa dikatakan KLA, jika semua komponen itu ikut terlibat di dalamnya, hingga ke tingkat paling bawah yakni RT setempat, sehingga pelaksanaannya dirasakan oleh masyarakat.
Peran RT, Lurah maupun Camat sangat penting, dalam mendorong memberikan edukasi kepada masyarakat, mengenai hal-hal yang perlu dilakukan, jika mendapati adanya kasus pelecehan atau kekerasan terhadap anak.
Program yang dijalankan oleh pemerintah melalui OPD terkait harus tersosialisasi dengan baik dan sampai kepada masyarakat, supaya kejadian pelecehan dan kekerasan terhadap anak ini bisa diminimalisir sejak dini dengan baik.
Asep juga berpesan kepada pihak ulama, ustadz dan pemuka agama turut berpartisipasi aktif memberikan pemahaman, kesadaran kepada masyarakat agar melakukan perbuatan yang baik dan sesuai dengan ajaran agama. (Adv)