Rudal jelajah cenderung berbahan bakar jet dan terbang pada ketinggian yang lebih rendah dibandingkan rudal balistik yang lebih canggih, sehingga lebih sulit dideteksi dan dicegat.
Sebelumnya, Korea Utara mengatakan pihaknya telah melakukan uji coba pertama rrudal jelajah strategis generasi baru yang dikembangkannya, Pulhwasal-3-31 sehari sebelumnya.
“Uji coba tersebut merupakan proses pembaruan sistem senjata secara terus-menerus dan merupakan kegiatan rutin dan wajib,” kata kantor berita negara KCNA. Namun tidak disebutkan berapa banyak rudal yang ditembakkan.
“Uji coba penembakan tersebut tidak berdampak pada keamanan negara-negara tetangga dan tidak ada hubungannya dengan situasi regional,” ujar badan tersebut.
Dengan begitu, hubungan antara kedua Korea memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dengan kedua belah pihak membuang perjanjian-perjanjian penting untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan keamanan perbatasan, dan melakukan latihan tembak-menembak di sepanjang perbatasan.