Menanggapi hal tersebut, Sultan Paser YM. Aji Muhammad Jarnawi yang turut hadir dalam acara ini mengatakan bahwa ini sudah kami masukkan dalam Perda nomor 8 tahun 2020. “Tujuannya supaya bahasa Paser ini agar tidak punah,” kata Sultan Paser.
“Memang, pihak Dinas Pendidikan kita harap agar mendorong guru-guru di SD, SMP dan SMA supaya diajarkan di tiap sekolah penutur-penutur bahasa Paser ini.
Selain itu, Kesultanan Paser juga mengembangkan corak batik Paser, ada beberapa ornamen khas Paser, yang juga masuk dalam Perda, untuk memperkuat bahwa memang cikal-bakalnya ibu kota itu memang ciri khasnya Paser, dengan tidak melupakan saudara-saudara kita di Kalimantan Timur (Kolaborasi).
Sebelumnya, saat ditanya mengenai diadakannya acara ini, Kesultanan Paser menyambut baik atas diadakannya acara Rembuk Budaya ini.
“Ini menunjukkan bahwa, seluruh adat budaya di Kalimantan Timur ini bersatu, untuk menyongsong Ibu Kota Negara yang baru di Penajam Paser Utara,” ucap Sultan Paser.
Kemudian ia mengatakan bahwa telah menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar dibuatkan bangunan Kerajaan (duplikasi). “Agar anak cucu kita dapat mengetahui bagaimana bentuk Kebudayaan kita nantinya,” kata Sultan Paser YM. Aji Muhammad Jarnawi.