BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Acara Rembuk Budaya, mendatangkan 100 Budayawan dari berbagai daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) digelar oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat di Hotel Grand Senyiur pada Rabu dan Kamis (8-9 November 2033).
Ada satu hal yang menjadi sorotan ketika dalam sambutan yang disampaikan Deputi Sosial Budaya dan pemberdayaan Masyarakat Alimuddin, yaitu akan punahnya bahasa Paser.
“Ya, itu penelitian dari Balai Bahasa Kalimantan Timur, oleh karena itu, walaupun Pemerintah Daerah sudah melakukan muatan lokal di sekolah saya kira ini tidak cukup efektif, tetapi menghambat punahnya iya, maka harus dihidupkan kembali bahasa ibu di masing-masing rumah, kalau tidak ya kita akan menjadi cerita saja,” katanya saat dikonfirmasi awak media.
Jadi, menurutnya kalau ingin melestarikan budaya itu, saya pikir pelaku-pelaku budaya ini bekerjasama dengan kita semua termasuk seluruh stakeholder menjadi satu untuk memabangun kebudayaan ini.
“Untuk itu, ini (Rembuk Budaya) salah satu upaya yang dilakukan oleh Otorita IKN mengadakan kegiatan seperti ini dan banyak lagi kegiatan yang kita lakukan di lapangan, termasuk kerja sama dengan Kementerian PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), dan kedepan kita akan membentuk sekolah-sekolah Vokasi Seni Budaya,” kata Alimuddin.