BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Adanya geliat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kota Balikpapan terkena dampaknya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan Kota Balikpapan tidak mempunyai tambang Seperti Daerah Lain di kalimantan Timur (Kaltim), Potensi di Kota Balikpapan lebih banyak dari Sektor pajak hotel dan restoran.
“Alhamdulillah, dengan adanya geliat IKN ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita dari Sektor pajak hotel dan restoran meningkat,” jelasnya kepada media.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menggelar kegiatan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Zone Investment Forum Tahun 2023 yang berlangsung pada tanggal 24-29 Oktober 2023.
“Itu adalah upaya kita, supaya seluruh mata indonesia khususnya 11 provinsi melihat Kota Balikpapan, karena peluang investasi itu ada di kita,” terangnya.
Kota Balikpapan tidak menambang, sehingga Pemkot Balikpapan melakukan kegiatan yang bisa menggaet para investor dapat berinvestasi di Kota Balikpapan, sebagai beranda IKN.
“Bagaimana investasi lebih banyak di Kota Balikpapan sebagai beranda atau mitra utama IKN. Kita harap ada kegiatan dari sektor swasta yang masuk ke Kota Balikpapan sebagai upaya untuk mendukung infrastruktur yang ada di Kota Balikpapan,” jelasnya.
Pemindahan IKN di Kaltim ini, kegiatan yang dilakukan lebih banyak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). “Untuk daerah belum,” ungkapnya.
Akan tetapi dukungan dari pemerintah pusat untuk program IKN akan disinergi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bàppenas).
Tentunya, Pemerintah Kota Balikpapan mengusulkan banyak hal, seperti ketersediaan air bersih, peningkatan infrastruktur termasuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dampak dari pemindahan IKN sangat dirasakan Kota Balikpapan, kedatangan tamu baik nasional dan internasional silih berganti dan Kota Balikpapan menjadi tempat pertama kali dituju para tamu sebelum ke IKN Nusantara. (Adv).
