Penyakit malaria adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di beberapa wilayah Indonesia, terutama kawasan timur. Di Indonesia pada tahun 2021, jumlah kasus malaria sebesar 304.607, walaupun jumlah kasus ini menurun jika dibandingkan pada tahun 2009 sebanyak 418.439 jumlah kasus.
Kasus malaria tahun 2021, berada di Provinsi Papua sebanyak 275.243 kasus atau 90,3 persen. Berdasarkan jumlah tersebut, angka malaria dengan menggunakan parameter Annual Paracite Incidence (API) itu sebesar 1,1 kasus dalam 1.000 penduduk. Di daerah timur, rata-rata di atas 5 dari skala 1000 penduduk. Secara akumulasi di Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT menyentuh 100 dari 1000 penduduk.
“Harus kerja keras untuk mencapai 2030 di wilayah timur. Ternyata sudah dibuktikan ada 1 di wilayah Kabupaten Sorong Selatan, ternyata bisa (tekan angka API). Ada inovasi dari pemerintah untuk bisa menekan, dengan sigap melakukan skrining dan tes,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dr H Jaya Mualimin menyampaikan jika Pemerintah Provinsi Kaltim sendiri telah mencanangkan tahun 2026 wilayah Kaltim akan terbebas Malaria.
“Target ini cukup realistis, dimana dari 10 kabupaten dan kota, hanya tinggal 4 kota yang masih belum terbebas malaria. Dalam komitmen juga termasuk kawasan IKN Nusantara, sehingga kawasan ini nantinya akan dinyatakan bebas dari penyakit malaria,” jelasnya.
Adapun rangkaian puncak peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 meliputi pemberian piala bergilir lomba mikroskopis dan penghargaan Malaria Champion. Pembacaan komitmen pengentasan peredaran malaria oleh 10 Kabupaten/Kota di Kaltim dan perwakilan Gubernur dan Bupati penerima Sertifikat Bebas Malaria. Diakhiri dengan penyerahan sertifikat bebas malaria.