Salah satu ciri anak stunting, anak yang tumbuh namun tidak setara dengan umurnya atau terhambat masa pertumbuhannya. Semisal anak umur sekian harusnya sudah bisa melakukan ini tetapi kenyataanya belum bisa melakukan.
Untuk itu, Dirinya terus mengupayakan pengentasan stunting sejak dini sebagai langkah yang akan dirasakan masyarakat, untuk lima tahun ke depan, karena prosesnya panjang. Seperti halnya persiapan alat timbang di posyandu atau tambahan makanan lainnya.
Meskipun, Pemerintah mengupayakan melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tiap Kelurahan meliputi bidan, penyuluh keluarga berencana dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).
Termasuk juga kader-kader Posyandu yang terus membantu. Semua pihak bisa berkolaborasi dan bersinergi untuk membantu mengentaskan angka stunting di Kota Balikpapan.
Terkait kader Posyandu, sebenarnya petugas relawan yang harus dipertahankan, apalagi para kader itu juga merupakan garda terdepan guna mencegah penyakit gizi buruk tersebut.
Sehingga, perlu juga untuk diakomodir terkait honor atau menyiapkan akomodasi transport, supaya kader itu juga aktif bertugas dan memberikan informasi mengenai perkembangan stunting di wilayah masing-masing.
“Kalau perlu kita tambah seperti honor itu diusulkan saja nanti kita sepakati. Tugas kita membahas dan menyepakati, apa yang diusulkan untuk kebaikan kita sepakat,” serunya.
Pengentasan stunting ini penting untuk dilakukan, demi kepentingan Bangsa Indonesia khususnya Kota Balikpapan, karena anak merupakan generasi penerus Bangsa. Jika anak sehat maka Indonesia akan sehat dan kuat.