“Kalau mereka sudah datang kesini, kita sudah membeli bahan pokoknya. Nah, kita juga harus memikirkan pada saat kembali nanti transportasinya kosong. Sehingga nanti tidak menjadi biaya tinggi,” ucap Agus Budi Prasetyo.
Ya memang saat ini sudah ada beberapa daerah yang menjalin kerja sama dengan Pemkot Balikpapan seperti Pemkab Polewali Mandar, Palu. Meski demikian, Pemkot akan melihat yang lebih kompetitif sebagai pertimbangan dalam memilih bahan pokok yang akan dikerjasamakan.
“Saya kira itu baik semua, kita akan mencari yang paling kompetitif. Balikpapan kan memerlukan banyak sekali bahan pangan,” tambahnya.
Semisal mungkin bahan pokok yang tidak disediakan di Enrekang ada di Polewali atau mungkin tidak ada di keduanya tapi ada di Palu. “Itu akan kita lihat. Kalaupun memang sama-sama ada yang menyediakan, kita akan cari yang paling kompetitif,” terangnya.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Daerah Pemkab Enrekang Abd Wahab Cawidu mengatakan, Kabupaten Enrekang akan menyiapkan semua bahan baku strategis untuk kebutuhan Balikpapan.
Adapun bahan pokok pertanian yang dihasilkan Pemkab Enrekang diantaranya bawang merah, cabai, kentang. Sedangkan peternakan yakni sapi dan kambing baik dalam bentuk hidup maupun daging bekunya.
Mengingat dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur dan Balikpapan sebagai pintu gerbang IKN, maka Pemkab Enrekang memilih Balikpapan sebagai daerah yang akan diajak kerja sama dalam hal bahan pokok maupun peternakan.
“Itu sangat dan itu wawasan kita kesana, bagaimana kalau IKN itu sudah berjalan tentu tingkat konsumen lebih tinggi lagi, karena banyak para pendatang,” katanya.
Dalam pertemuan juga didampingi Staf Ahli Pemkot Balikpapan dan Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Balikpapan Heria Prisni.
(BorneoFlash.com/Niken)