Inflasi Tahunan Tetap Terkendali, Pemerintah Fokus Jaga Kestabilan Harga Menjelang Ramadan

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Plt Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/12/2024). Foto : Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/12/2024). Foto : Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

BorneoFlash.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2025 tercatat 105,99, turun dari 106,90 pada Desember 2024. Penurunan ini menunjukkan deflasi bulanan sebesar 0,76%.

 

Inflasi tahunan tercatat 0,76%. Deflasi terbesar berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang turun 9,16%. Diskon tarif listrik 50% memberikan kontribusi signifikan terhadap deflasi tersebut.

 

Inflasi tahunan terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan dan tembakau, seperti minyak goreng, sigaret, cabai, dan bahan pokok lainnya.

 

Meskipun harga pangan turun pada Januari, beberapa komoditas, seperti cabai rawit, minyak goreng, dan bahan pangan lainnya, diperkirakan akan terus meningkat menjelang Idulfitri.

 

Kelangkaan LPG 3 kilogram juga menjadi masalah bagi pengusaha warteg, meskipun Menteri ESDMBahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa kelangkaan ini terjadi karena transisi penjualan ke pangkalan resmi Pertamina, bukan karena kelangkaan barang. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada pembatasan kuota LPG dan impor tetap berjalan sesuai rencana.

 

Pemerintah, melalui Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio N Kacaribu, menegaskan komitmennya untuk menjaga inflasi tetap terkendali, meningkatkan produksi pangan, dan memperkuat cadangan pangan guna menjaga ketahanan pangan dan daya beli masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.