BorneoFlash.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau Lebaran 2022 jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.
Keputusan ini ditetapkan melalui sidang isbat sesuai Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 yang digelar secara hybrid melalui Zoom dan Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.
“Secara mufakat bahwa sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin tanggal 2 Mei 2022,” kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam Telekonferensi Pers Penetapan 1 Syawal 1443 H, Minggu (1/5/2022).
Secara umum, posisi hilal secara hisab di Indonesia pada 29 Ramadhan 1443 H atau 1 Mei 2022 telah memenuhi kriteria baru MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Tinggi hilal sudah mencapai 3,79 hingga 5,56 derajat dengan elongasi geosentrik sebesar 5,2 hingga 7,2 derajat.
Berikut juga dengan besaran elongasi toposentrik, hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria.
“Kriteria elongasi apapun yang berkembang di dunia atau kalangan ahli falak, dua-duanya (hilal di Indonesia) sudah memenuhi (kriteria MABIMS yakni 3-6,4),” terang anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Cecep Nurwendaya dalam channel YouTube Bimas Islam TV.
Di Jakarta sendiri, ijtimak sebelum bulan Syawal sudah terjadi pada pukul 03.28 WIB dini hari tadi dengan tinggi hilal sebesar 4,77 derajat. Hilal di Jakarta pun sudah berbentuk sabit muda berumur 14 jam.
Posisi hilal yang positif terlihat secara hisab ini, kata Cecep, ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia.
“Hampir seluruh wilayah di dunia ketinggian hilalnya positif. Hanya sedikit sekali yang negatif. Bahkan Indonesia sudah tinggi,” jelasnya.
Senada dengan perhitungan hisab, laporan rukyatul hilal juga menyebutkan, hilal sudah terlihat dari keseluruhan 99 titik pengamatan di seluruh Indonesia. Hasil ini kemudian menjawab kapan Lebaran 2022 dimulai.
Sumber : Berbagai Sumber