Banjir Tumaritis Dapat Terselesaikan Apabila Pemerintah Turun Tangan 

oleh -
Lokasi gorong-gorong yang tersumbat kayu di wilayah RT 65 Kelurahan Graha Indah, Senin (4/4/2022). Foto: BorneoFlash.com/Niken.
Lokasi gorong-gorong yang tersumbat kayu di wilayah RT 65 Kelurahan Graha Indah, Senin (4/4/2022). Foto: BorneoFlash.com/Niken.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud yakni mengatasi banjir. 

Akan tetapi, banjir yang terjadi di Kota Balikpapan belum terselesaikan, tentunya ini menjadi catatan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk segera meminimalisir banjir.

Apalagi Balikpapan sebagai Kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga Balikpapan harus segera mencari solusi penanganan banjir tersebut. Salah satunya banjir yang terjadi di sekitar Tumaritis Kelurahan Graha Indah.

Syarifuddin Oddang mengatakan, permasalahan banjir yang terjadi di salah satu wilayah di Kota Balikpapan yakni banjir Tumaritis dapat terselesaikan, apabila pemerintah turun tangan untuk meninjau pembangunan yang dilakukan pengembang perumahan Grand City yang berdampak pada banjir.

Anggota Komisi III DPRD kota Balikpapan Syarifuddin Oddang menuturkan, keluhan warga RT 42 dan RT 65 Tumaritis Kelurahan Graha Indah yang wilayahnya berdekatan dengan Grand City terus mempertanyakan permasalahan tersebut.

“Permasalahan yang ada saat ini tidak pernah terselesaikan oleh Grand City. Sekarang ini sedang perluasan lahan, kemudian pengupasan lahan lagi memang lahan mereka, tetapi seharusnya juga  memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan masyarakat yang ada di sekitarnya,” terangnya di sela-sela tinjauan di wilayah RT 65, Senin (4/4/2022).

Oddang sapaan karibnya mengatakan, permasalahan ini membutuhkan pemerintah untuk bisa turun tangan.

“Bukan kita menghalangi apabila ada investor yang membangun. Jangan sampai adanya pembangunan berdampak merugikan masyarakat. Seharusnya tidak perlu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mengatasi hal itu jadi beralih ke situ,” ucap politisi partai Hanura ini.

Menurutnya, akses satu-satunya saluran air dari Sepinggan Pratama, Pelangi Bpoint menuju ke bendali Grand city sudah tidak layak, karena  sedimen yang diangkat secara gotong royong oleh masyarakat setempat tidak mampu.

Baca Juga :  PHM Mencapai Produksi Migas Triwulan Dua Diatas Target  

Pasalnya, Grand City sedang melakukan pengelupasan lahan yang mengakibatkan lumpur masuk dalam saluran tersebut. Sehingga saat hujan deras banjir lagi.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.