Lanjut Suwanto mengatakan, khusus warga Kang Bejo terutama pada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Kelompok Tani harus membuat satu program kerja yang menjadi prioritas.
Selanjutnya, program itu akan disandingkan dengan dinas terkait dan sesuai kemampuan masyarakat.
“Program yang mana yang akan diprioritaskan biarkan mereka memilih. Kan tidak akan mungkin tempat wisata ini bisa jadi berkembang tanpa ada pendampingan dari dinas berkaitan,” terangnya.
Seperti halnya, dinas terkait meminta Kang Bejo untuk bisa masuk dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta). Sehingga perlu adanya keseriusan dari kedinasan untuk bisa mengangkat nama kota Balikpapan.
“Naiknya nama Sumber Rejo tentunya juga mengangkat nama wisata kota Balikpapan,” paparnya.
Meskipun, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui dinas terkait sudah memberikan pendampingan tetapi warga Kang Bejo menginginkan pendampingan yang lebih, agar bisa dikenal secara lebih luas bukan hanya di Balikpapan maupun luar Balikpapan.
Tak hanya itu, bersinergi dengan perusahaan terus ditingkatkan walaupun sudah ada beberapa perusahaan telah memberikan CSR kepada Kang Bejo.
“Kalau ini sudah menjadi lokasi yang menarik untuk wisata, dia akan melakukan promonya. Kami minta warga RT 40 Kebun Kangkung buat satu program mau dijadikan apa wisatanya,” ungkapnya.
Sebagai anggota DPRD Balikpapan, ia akan mendukung Kebun Kangkung untuk menjadi lebih baik kedepannya, sehingga bisa lebih dikenal sebagai wisata edukasi yang elegan.
“Program ini yang akan kita bawa untuk menjadikan kampung kangkung menjadi betul-betul kampung wisata,” ujar Suwanto.
(BorneoFlash.com/Niken)