Poltekba Miliki Gedung Workshop Terpadu, Peningkatan Kualitas Kompetensi

oleh -
Politeknik Negeri Balikpapan Resmikan fasilitas perkuliahan berupa Workshop terpadu sebagai sarana para mahasiswa Poltekba. Foto ; BorneoFlash.com/HO.
Politeknik Negeri Balikpapan Resmikan fasilitas perkuliahan berupa Workshop terpadu sebagai sarana para mahasiswa Poltekba. Foto ; BorneoFlash.com/HO.

BorneoFlash.com, BALIKPAPANPoliteknik Negeri Balikpapan Resmikan fasilitas perkuliahan berupa Workshop terpadu sebagai sarana para mahasiswa Poltekba.

Pemerintah Kota Balikpapan menyambut baik Keberadaan workshop diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi sehingga mampu bersaing dalam pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan Wali Kota Balikpapan yang diwakilkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin, dalam peresmian Gedung Workshop Terpadu dan Perkuliahan Terpadu Poltekba Balikpapan, Kamis siang (28/10/2021).

Wali kota rencananya akan hadir namun hanya dapat menyaksikan dan memberikan ucapan melalui zoom dikarenakan pada saat bersamaan ada penyampaian presentasi terkait penanganan covid di Balikpapan.

Peresmian gedung bengkel dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi RI, Wikan Sakarinto, Direktur Politeknik Balikpapan Ramli dan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Kalimantan Timur, Aju Nursanto serta Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Balikpapan Muhaimin.

“Keberadaan fasilitas penunjang perkuliahan ini menjadi wujud komitmen Politeknik Negeri Balikpapan untuk melahirkan lulusan pendidikan tinggi berkualitas dan berdaya saing,” ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mewakili Wali Kota Balikpapan.

Pemerintah Kota mengharapkan lulusan Poltekba tidak hanya terserap di dunia kerja tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Apalagi di era industry 4.0 juga memaksa SDM saat ini menguasai teknologi dan informasi serta berinovasi. Sehingga Politeknik Negeri Balikpapan termasuk kampus lain ini juga harus terus berinovasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi RI, Wikan Sakarinto menyampaikan keberadaan gedung multiguna ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena sesuai dengan Tridarma Perguruan Tinggi link and matc mengingat anggaran pembangunan gedung ini sekitar Rp 40 miliar.

Baca Juga :  Secara Simbolis, Wali Kota Balikpapan Berikan Seragam Sekolah Gratis Kepada Peserta Didik Baru Tingkat SDN dan SMPN

Dirjen juga meminta agar Politeknik Negeri Balikpapan menjaga kualitas dengan link and matchnya. Begitu pula dengan kuantitasnya yang juga harus bertambah.

“Mohon kualitas terus ditingkatkan dengan link and match. Kuantitas jumlah mahasiswa harus bertambah. Tetapi kualitas tetap dipertahankan. Karena jumlah mahasiswa vokasi kita ditargetkan harus bertambah, ” harapnya.

Selain itu kampus harus terus berinovasi dengan merdeka belajar, dan kegiatan perkuliahan. Tentunya banyak belajar praktek langsung ke lapangan.

Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Balikpapan, Ramli menjelaskan gedung ini akan dimanfaatkan sesuai dengan visi dan misi politeknik Balikpapan. Pembangunan gedung ini dilaksanakan dua periode dan sempat terhenti.

Sumber anggaran pembangunan berasal dari dua kementerian berbeda yakni Pemprov dan APBN. Yakni Pelaksanaan pembangunan pertama tahun 2014 sumber dana Pemprov Kaltim sebesar Rp 20 miliar. Ketika itu pembangunan gedung serbaguna politeknik. Karena anggaran tidak mencukupi, pembangunannya terhenti sehingga sejak tahun 2015-2019 kedua gedung bangunan konstruksi terhenti.

Pemkot Balikpapan menyambut baik Keberadaan workshop diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi sehingga mampu bersaing dalam pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur. Foto : HO.
Pemkot Balikpapan menyambut baik Keberadaan workshop diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi sehingga mampu bersaing dalam pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur. Foto : HO.

“Alhamdulilah dan upaya kami mendapatkan 2020 kami mendapatkan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi sebesar Rp 20 miliar sehingga dapat dilanjutkan.”katanya.

Dia menyebutkan pembangunan dilaksanakan oleh kementerian PUPR dalam hal ini Balai Pelaksana Pemukiman Wilayah Kaltim.

“Karena adanya perubahan nomenklatur pada saat itu pembangunannya berubah nama menjadi gedung workshop terpadu dalam rangka mendukung tri dharma perguruan tinggi,” pungkasnya. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.