BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Ibu korban kasus dugaan pencabulan di salah satu lembaga pendidikan di wilayah Balikpapan Utara juga angkat bicara mengenai kasus yang menimpa putrinya.
Menurut orang tua korban yang enggan menyebutkan namanya menceritakan terkait hal tidak tak senonoh yang dialami putrinya saat menimba ilmu di sebuah lembaga pendidikan di wilayah Balikpapan Utara.
Di mana putrinya mengaku diraba-raba di area dada oleh salah satu oknum pengasuh lembaga pendidikan tersebut.
“Kalau anak saya dipegang bagian dadanya yang lain ada yang lebih parah, makanya kita ingin melanjutkan,” ujar ayah korban melalui sambungan telepon pada Rabu (6/10/2021).
Kejadian tersebut belum lama terjadi di mana ketika itu putrinya digerayangi area dada pada saat memasak di dapur.
“Pada saat itu anak saya diminta memasak telur ceplok di dapur lalu diraba bagian dadanya seperti itu kalau yang lain ada yang parah,” terangnya.
Dia baru mengetahui kejadian tersebut ketika salah satu rekan anaknya pada malam hari menghubungi orang tuanya untuk datang ke Lembaga Pendidikan tersebut karena ketakutan usai dicabuli sang oknum pengasuh.
“Pertama kali tahu, ada korban pada malam hari anak- anak mengaku telah menjadi korban cabul ada 9 orang yang mengaku dengan orang tuanya.
Anak saya gak berani ngomong lalu saya bersama istri mendatangi lokasi kejadian dan menanyakan kepada anak saya, dia nangis menceritakan itu,” jelasnya.
Mendapatkan informasi itu kemudian para orang tua wali mencoba konfirmasi kepada oknum pengasuh lembaga pendidikan tersebut.
“Langkah yang dilakukan saat mendengar itu, lalu kami konfirmasi kepada yang bersangkutan dia sempat meminta kepada orang tua korban untuk tidak memperpanjang masalah karena ketika membesar katanya bisa hancur keluarganya. Dia harus menerima konsekuensi dia kan tokoh,” bebernya.
Pasca kejadian itu oknum pengasuh lembaga pendidikan tersebut mengundurkan diri dengan dalih difitnah.
“Dia mengumpulkan anak- anak mengaku difitnah lalu kami kaget fitnah apa kan dia sudah mengakui sendiri perbuatannya lalu dia mengundurkan diri,” geramnya.
Menindaklanjuti informasi tersebut, pihaknya bersama orangtua korban lainnya tengah berkonsultasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Balikpapan.
“Sekarang pelaku sudah keluar dari Yayasan. Upaya yang dilakukan korban lain sedang berkonsultasi ke UPTD PPA untuk konsultasi. Anaknya dikonseling dulu,”pungkasnya.
Sementara itu, terpisah Konselor Hukum Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Balikpapan Muhammad Hilal S.H., C.Me mengatakan bahwa secara resmi pihaknya bersama korban melaporkan kejadian tersebut ke Polda Kaltim.
Sekira pukul 16.45 Wita korban bersama Tim sedang melakukan proses pelaporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Kaltim.
“Sudah ada dua orang korban yang melapor ke Kepolisian barusan udah kami laporan di SPKT kemudian ke Renakta dan divisum untuk proses selanjutnya kita tunggu dari Renakta,”katanya.
Dikatakan Hilal dalam pelaporan ke Polda Kaltim korban didampingi oleh orangtua korban, Pengacara UPTD PPA, Dinas Sosial, Psikolog serta Pekerja sosial.
“Kami harapkan diproses secepatnya tadi yang ikut mendampingi dua korban bersama orang tuanya serta dari UPTD PPA dan Dinas Sosial,” jelasnya lagi.
Hilal mengaku belum dapat membeberkan nama ataupun inisial oknum tersebut dikarenakan masih dalam proses pelaporan ke Kepolisian.
“Maaf karena ini belum ditetapkan sebagai tersangka kami belum berani Mas,” tandasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)