Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Paser Tetapkan DSPP dan Gencarkan Sosialisasi ke Setiap Desa 

oleh -
Abdul Qoyyim Rasyid, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Paser saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/6/2021). Foto : BorneoFlash.com/Fitriani.
Abdul Qoyyim Rasyid, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Paser saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/6/2021). Foto : BorneoFlash.com/Fitriani.

BorneoFlash.com, TANA PASER – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak yang yang akan dilangsungkan 2024 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser telah melakukan berbagai persiapan. 

Hal itu dikatakan Ketua KPU Paser, Abdul Qoyyim Rasyid, menurutnya meskipun tidak ada tahapan Pemilu, pihaknya terus menyusun agenda besar dalam menyukseskan Pemilu mendatang. 

“Agenda besar tersebut yakni pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan dan sosialisasi,” Katanya, saat ditemui di ruang kerjanya. Selasa (15/6/2021). 

Pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan bertujuan untuk mendapatkan daftar pemilih akurat yang sudah sampai pada tahapan pleno III. 

Agenda besar lainnya, yaitu sosialisasi, dibagi menjadi 2 kegiatan diantaranya Desa Sadar Pemilu Pemilihan (DSPP) dan Sosialisasi Berkelanjutan. 

“Sembilan Juni kemarin, desa senaken ditetapkan sebagai desa sadar pemilu pemilihan dan dijadikan sebagai pilot project DSPP oleh KPU Paser, ” terang Qoyyim. 

Pembentukan DSPP, disinyalir dapat menciptakan ruang-ruang demokrasi di semua desa. 

Semntara, penetapan desa Senaken sebagai DSPP berdasarkan kultur desa yang majemuk serta partisipasi pemilih (Parmas) pada pemilihan dan pemilu sebelumnya yang tidak mencapai 70 persen. 

“Desa majemuk maksudnya, masyarakat yang tinggal di desa tersebut beragam,” sebut Qoyyim. 

Partisipasi pemilih di Kabupaten Paser hanya 66,98 persen, tidak mencapai target yang telah ditentukan oleh KPU RI yakni 77,5 persen. 

Namun, partisipasi pemilih dari pemilihan sebelumnya selalu mengalami peningkatan. 

“Untuk itu kita semakin gencar melakukan sosialisasi, agar partisipasi pemilih meningkat. Dan ini menjadi tanggungjawab semua pihak, baik itu KPU dan Bawaslu, Pemerintah, tokoh masyarakat, pendidik, dan partai politik.Ini akan terus dilakukan sampai memasuki tahapan Pemilu selanjutnya,” jelasnya. 

Dari sisi Partai politik (Parpol), mempunyai tanggung jawab besar, mengingat parpol memiliki konstituen di seluruh desa. 

Baca Juga :  Utamakan Keselamatan Terbang Menyambut Musim Lebaran, Ramp Check dan Pengaturan Pesawat Jadi Fokus Utama Batik Air

Ditambah, design pemilihan serentak 2024 berbeda dari sebelumnya. “Jadi ini upaya KPU dalam penyimpanan pemilihan serentak 2024 mendatang,” tandas Qoyyim. 

Informasi yang Ia terima, diperkirakan tahapan pemilu serentak 2024 akan dimulai pada Februari 2022 yang akan datang.

Untuk target sosialisasi selanjutnya, selain desa Senaken yang telah ditetapkan sebagai pilot project, juga ada desa yang bakal digencarkan sosialisasi sesuai karakteristik berdasarkan hasil pemilu dan pemilihan sebelumnya. 

“Mulai dari tingkat partisipasinya yang rendah, daftar penduduknya yang keluar masuk penduduknya banyak, daerah perusahaan, daerah terpencil, desa nelayan atau pesisir,” paparnya. 

Harapannya, ada dukungan anggaran dari pemerintah daerah, agar semua desa dapat menerima sosialisasi. 

Agar masyarakat tidak ragu serta mau menggunakan hak pilihnya pada pemilu maupun pemilihan pada 2024 mendatang. 

(BorneoFlash.com/Fitriani)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.