BorneoFlash.com, SENDAWAR – Meningkatnya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kutai Barat (Kubar) membuat penuh ruang isolasi dan perawatan yang selama ini menggunakan Rumah Sakit (RS) Pratama Linggang Bigung. Sehingga Pemerintah Daerah menginstruksikan untuk penambahan tempat isolasi terpusat beberapa waktu lalu.
Dan berdasarkan hasil rapat koordinasi yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kubar, Ayonius S.Pd, pada Rabu (6/1/2021) lalu.
Disepakati untuk menggunakan Lamin Taman Budaya Sendawar (TBS) yang berada di Kecamatan Barong Tongkok sebagai salah satu tempat isolasi terpusat.
“Lamin Taman Budaya Sendawar (TBS) akan dijadikan tempat isolasi terpusat untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk mencegah ketidakdisiplinan sehingga berpotensi memunculkan klaster baru dari keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman),” ungkap Ayonius.
Adapun pasien yang nantinya menjalani perawatan isolasi terpusat di TBS ini difokuskan bagi warga yang berada disekitar ibu kota kabupaten. Yang mana terdiri dari 4 kecamatan seperti Kecamatan Barong Tongkok, Melak, Sekolaq Darat dan Linggang Bigung.
Dan untuk kecamatan lain, diharapkan bisa mendirikan tempat isolasi terpusat dengan berkoordinasi sebelumnya kepada pemerintah daerah dan juga Satgas Covid-19 Kubar.
“Untuk isolasi terpusat di TBS, memang di back up oleh pemerintah daerah karena kasusnya mencapai ratusan orang. Untuk kecamatan lain yang kasusnya tidak sebanyak di ibu kota kabupaten diharapkan bisa membuat tempat isolasi terpusat juga di masing-masing kecamatan,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kubar, dr. Ritawati Sinaga M.Si saat dihubungi pada Jumat (8/1/2021).
Ditambahkannya, untuk kasus yang tergolong berat dan membutuhkan perawatan intensif. Maka pasien yang positif tersebut akan ditempatkan di RS Pratama Linggang Bigung.
Sedangkan untuk di TBS hanya bagi pasien yang sekarang melakukan isoman dan tidak disertai dengan gejala yang serius untuk ditangani.
Hingga Kamis (7/1/2021) kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 di Kubar hampir mendekati angka 900 pasien. Dan dari jumlah tersebut, hanya sekitar 16 orang lebih saja yang menjalani perawatan isolasi terpusat di RS Pratama.
Sedangkan ratusan pasien lainnya menjalani isoman dan dikhawatirkan dapat memunculkan klaster baru penyebaran virus jika tidak disiplin.
“Saat ini RS Pratama Linggang Bigung sebagai satu satunya fasilitas penanganan Covid-19 sudah penuh. Sehingga perlu tempat berskala besar untuk menampung ratusan pasien positif yang menjalani isoman. Dalam waktu dekat TBS akan segera dipersiapkan dan dioperasikan menjadi tempat isolasi terpusat,” pungkasnya(*)