BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menorehkan prestasi dalam pemberantasan narkoba. Kali ini, sebanyak 21 kilogram sabu berhasil diamankan dari jaringan narkoba internasional yang berasal dari Negeri Jiran Malaysia.
Pengungkapan kasus besar ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Mahakam Mapolda Kaltim, pada Kamis (13/02/2025).
Menurut Kombes Pol Yuliyanto, modus operandi yang digunakan para pelaku tergolong baru dan licin. Mereka tidak pernah bertemu secara langsung dengan pihak penerima, sehingga sistem peredarannya terputus. Tersangka hanya mendapatkan perintah untuk mengambil dan menyerahkan barang tanpa mengenal satu sama lain.
“Mereka menggunakan speedboat untuk menyelundupkan barang haram ini. Kemudian, tanpa ada pertemuan langsung antara kurir dan penerima, mereka hanya mengikuti instruksi dari pengendali jaringan,ungkapnya.
Dalam operasi ini, dua tersangka berinisial SZ dan Z berhasil diamankan. Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku sudah dua kali melakukan aksi penyelundupan narkoba dalam jumlah besar. Pada aksi pertama, mereka berhasil mengedarkan 50 kilogram sabu!
“Sebagian barang bukti rencananya akan diedarkan di wilayah Kaltim, sementara sisanya akan dikirim ke Sulawesi,” ujar Kombes Yuliyanto.
![Konferensi pers Pengungkapan kasus jaringan narkoba internasional yang berasal dari Negeri Jiran Malaysia, yang digelar di Ruang Mahakam Mapolda Kaltim, pada Kamis (13/02/2025). Foto: BorneoFlash/Agung Putra](https://borneoflash.com/wp-content/uploads/2025/02/Konferensi-pers-Pengungkapan-kasus-jaringan-narkoba-internasional-yang-berasal-dari-Negeri-Jiran-Malaysia-1-e1739446211520.jpg)
Keberhasilan Polda Kaltim ini menjadi bukti bahwa perang terhadap narkoba terus digencarkan. Kini, polisi tengah melakukan pengembangan untuk membongkar siapa sosok pengendali utama jaringan ini.
Polda Kaltim pun mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan terkait peredaran narkoba. “Jangan beri ruang bagi bandar narkoba! Bersama kita perangi narkoba demi generasi bangsa, tegasnya.
Kasus ini masih terus didalami, dan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain yang terlibat dalam jaringan narkoba internasional ini.