BYD: Dari Baterai Ponsel hingga Raja Mobil Listrik Dunia

oleh -
Editor: Ardiansyah
Hingga saat ini, BYD telah memproduksi lebih dari 10 juta unit kendaraan listrik, termasuk mobil plug-in hybrid. Foto: BorneoFlash/Ist
Hingga saat ini, BYD telah memproduksi lebih dari 10 juta unit kendaraan listrik, termasuk mobil plug-in hybrid. Foto: BorneoFlash/Ist

BorneoFlash.com, SHENZHEN – BYD, yang kini dikenal sebagai salah satu produsen kendaraan listrik terkemuka dunia, ternyata memiliki sejarah panjang di dunia teknologi. 

 

Sebelum menjadi pionir mobil listrik, BYD memulai langkahnya sebagai produsen baterai lithium-ion untuk ponsel ternama seperti Nokia dan Motorola pada 30 tahun yang lalu.  

 

“BYD memulai kolaborasinya di industri ponsel dengan Motorola dan Nokia, yang membawa pengakuan dari kedua brand tersebut terhadap BYD dalam dunia smartphone. Pada masa kejayaan Nokia, BYD juga berhasil mencapai pangsa pasar lebih dari 30%,” ujar Liu Xueliang, General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division.  

 

Perjalanan BYD di dunia otomotif dimulai satu dekade kemudian, ketika perusahaan memperkenalkan mobil konsep pertamanya bernama ET. 

 

Model tersebut menjadi landasan bagi transformasi BYD menjadi salah satu pemain utama di industri kendaraan roda empat. Hingga saat ini, BYD telah memproduksi lebih dari 10 juta unit kendaraan listrik, termasuk mobil plug-in hybrid.  

 

Pasar Global dan Asia Tenggara

Keberhasilan BYD tidak hanya terbatas di China. Liu mengungkapkan, kontribusi signifikan juga datang dari pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia. “Pendaftaran kendaraan BYD di kedua pasar ini telah melebihi 22.000 unit dalam waktu singkat,” jelasnya.  

 

Ambisi BYD terus berlanjut. Pada kuartal pertama 2025, perusahaan berencana meluncurkan deretan kendaraan premium di bawah merek Denza. 

 

Salah satu produk unggulan yang akan dirilis adalah Denza D9, sebuah MPV bertenaga listrik yang dirancang untuk bersaing di segmen mobil premium, yang selama ini didominasi oleh Toyota Alphard dan Vellfire.  

 

“BYD berharap merek Denza dapat segera menjadi angin segar di Malaysia dan Indonesia serta menciptakan sejarah baru di dua pasar ini,” tambah Liu.  

Baca Juga :  Tiba di Bumi Etam, Kasad Disambut Tradisi Tepung Tawar

 

Dengan inovasi dan strategi agresif, BYD menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan dapat berevolusi dari produsen baterai menjadi pemimpin global di era elektrifikasi. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.