BorneoFLash.com – Seiring berkembangnya tekhnologi, tindak kejahatan saat ini juga merambah ke ranah digital, bahkan tindak perkosaan pun kini bisa terjadi di ruang virtual.
Diketahui telah ada kejahatan pemerkosaan di Metaverse yang terjadi untuk pertama kalinya yang menimpa seorang remaja putri di Inggris.
Saat ini pihak kepolisian tengah menyelidiki laporan kasus gadis berusia di bawah 16 tahun tersebut ‘diserang’ dalam video game berbasis virtual reality (VR) atau realitas virtual.
Walaupun tidak mengalami luka fisik karena perkosaan terjadi secara virtual (korban memakai headset VR), serangan tersebut telah berdampak parah pada psikis korban.
Gadis itu menjadi depresi dan putus asa setelah avatarnya (karakter digital di game) diperkosa beramai-ramai oleh orang yang tak ia kenal di dunia maya.
Pendamping korban mengatakan, gadis itu menderita trauma psikologis dan emosional yang sama seperti orang yang diperkosa di dunia nyata, karena pengalaman VR dirancang untuk benar-benar mendalam.
Seperti dikutip BorneoFlash.com dari Daily Mail via Detik, Senin (8/1/2024) ini adalah kasus pertama kali di Inggris, dan mungkin di dunia, terjadi sebuah pelanggaran seksual secara virtual yang diselidiki oleh polisi.
Sisi Gelap Dunia Virtual
Headset VR menjadi hadiah populer di Inggris pada musim liburan Natal 2023. National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC) memperkirakan, 15% anak-anak berusia antara lima hingga sepuluh tahun, telah menggunakan satu headset dan 6% menggunakan perangkat tersebut setiap hari.